Keluarga yang hangat, gambaran dari good parenting. Perwujudan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah |
Seorang anak yang sejak kecilnya tidak diperhatikan oleh orang tuanya, apalagi mengalami trauma entah karena ketakutan, kesedihan, atau kemarahan, otak akan mengeluarkan zat cortisol yang akan mengaktifkan fungsi batang otak atau otak reptil (menyerang, bertahan, atau lari). Keadaan ini akan memperlambat perkembangan bagian otak lainnya, serta dapat mempengaruhi sistim imun, sehingga tubuh mudah terserang penyakit, serta dapat memperlambat proses belajar. Sebaliknya, apabila seorang anak merasa dicintai, aman, dan gembira, otak akan mengeluarkan zat neurotransmitter yang akan mempercepat perkembangan otak, meningkatkan sistim imun sehingga tubuh lebih sehat, serta proses belajar lebih efektif.
Bayangkan kalau seorang anak dibesarkan oleh orang tua yang tidak hangat dan lingkungan yang penuh tekanan dalam waktu yang lama, sehingga otak reptilnya yang akan lebih dominan berfungsi. Sebuah riset otak yang dilakukan oleh Dr. Bruce D. Perry menunjukkan bahwa mereka yang memiliki fungsi batang otak dan otak tengah dominan, cenderung gemar melakukan kekerasan. Sebaliknya, fungsi bagian otak limbik (emosi/cinta) dan korteks (berpikir) mereka lemah. Sedangkan manusia yang bijak adalah mereka yang dapat menggunakan akalnya dengan baik serta memiliki empati atau rasa cinta yang tinggi, yang ditunjukkan oleh fungsi otak korteks dan limbik yang dominan. Semuanya ini dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil mereka.
Hasil penemuan Dr. Perry menunjukkan bahwa manusia yang agresif, impulsive, atau violent, mempunyai lapisan korteks yang lebih tipis dibandingkan manusia yang jiwanya sehat, termasuk juga bagian otak reptilnya yang lebih tebal. Jadi, apa yang difirmankan oleh Allah Swt dalam Alquran adalah benar bahwa perilaku manusia bisa seperti hewan, bahkan bisa lebih buruk lagi (QS. Al Furqan: 44). Jangan-jangan merebaknya budaya kekerasan, saling mencurigai, dan serakah (korupsi) di negeri tercinta ini, mungkin disebabkan oleh manusia-manusianya yang memiliki otak reptil dominan. Karena yang membuat keputusan untuk melakukan kekerasan adalah para individu manusia, yaitu yang bersumber dari otak manusia. Oleh karena itu, apa yang dikatakan oleh Prof. Marian Zeitlin tentang keluarga dan perkembangan anak adalah benar. Beliau mengatakan: "Alangkah mudahnya membuat sebuah bangsa bisa maju, yaitu dengan sebuah kebijakan untuk menghimbau agar semua ibu hendaknya menyusui bayinya, mendekap dan memeluk mereka, memberikanciuman dan kata-kata manis, selalu menatap mata mereka dengan mesra, bernyanyi untuk mereka, bermain dengan mereka, serta jangan bosan mengucapkan I love you."
Membangun sebuah bangsa yang beradab harus dimulai dari bagaimana menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para individu untuk dapat berkembang secara optimal, yaitu dengan good parenting.
Good parenting adalah serangkaian tindakan-tindakan kecil yang dapat membuat seorang anak merasa diterima, disayang, didorong, diasah, dan diasuh untuk menjadi manusia yang berkembang secara optimal, baik fisik, jiwa, kognitif, emosi, maupun spiritualnya.
Oleh: Dr. Ratna Megawangi
~Cuplikan Kata Pengantar dalam buku "Hikmah Mempesona dari Anakku"~
Ditulis ulang oleh Tatiek Ummu Hamasah Afra
Senin, 16 Maret 2015
0 comments