[Asian Games 2018] Menghimpun Syukur, Indonesia Termasuk The Fantastic Four


Pagelaran Asian Games 2018 ke-18 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang resmi ditutup tanggal 2 September kemarin. Begitu cepatnya dua pekan berlalu. Saya masih sering ngintip hal ikhwal tentang pesta olahraga se-Asia itu di youtube. Baik menonton ulang pertandingannya atau menyimak talk show yang menghadirkan kisah perjuangan para atlet hebat kita. Belum move on, euy!

Saya rasa saya harus menulis kesan tentang Asian Games 2018, nih. Belum tentu dua puluh tahun lagi Indonesia akan jadi tuan rumahnya. Belum tentu juga jika hal itu terulang kembali, saya masih ada umur. Hiks… So, biar kenangan indah itu abadi, saya tuliskan saja di sini. Walaupun agak telat, sih. #ElapPanci

Penonton yang Bangga dan Berbahagia

Saya memang tidak ikut mempromosikan Asian Games 2018 lewat tulisan menjelang pesta olahraga tersebut berlangsung. Hanya membuat status sederhana di facebook. Eh, itu nulis juga, yak? :D  Tapi sebagai pecinta tontonan olahraga, saya tentu saja menyambutnya dengan antusias. Yeay!

Kalau boleh berandai-andai, jika saja saya masih muda dan tinggal di sekitar Jakarta atau Palembang, mau juga lah daftar jadi volunteer. Bahasa Inggris saya lumayan lah. Hehe… Bangun, Mak! Bangun! :D Kenyataannya, saya hanya bisa jadi penonton yang menyaksikan dari jauh. Tidak bisa ikut menyaksikan pertandingannya langsung on the spot.


Bukan iklan. Ini salah satu bentuk dukungan saya ;)

Tapiii… semua pasti setuju kalau penonton itu juga bagian penting dari sebuah pertandingan. Baik penonton di lapangan atau di rumah. Bayangkan kalau tidak ada penonton, stadion sepi dong! Tiket -sebagai salah satu jalan meraup keuntungan dari event- tidak ada yang membeli. Begitu juga dengan penonton di rumah seperti saya yang setiap saat mantengin siaran live di televisi. Rating official broadcaster partner-nya naik, tuh!

Penonton pastinya juga mendukung dengan doa. Ini adalah pelengkap dari usaha dan doa pemain serta para official. Itu kontribusi juga, bukan? Satu lagi, ada kebiasaan saya sebelum Asian Games dimulai. Saya banyak membeli produk-produk sponsor Asian Games 2018, seperti: susu UHT, air mineral, es krim, kopi, keripik kentang, mie instant, dll. Kebetulan beberapa di antaranya adalah brand yang memang saya pakai sehari-hari.

Nah, pihak sponsor ini sudah membayar kepada pihak penyelenggara dan berhak meletakkan logo Asian Games 2018 pada produk mereka. Membeli produk-produknya berarti ikut andil membiayai. Alhamdulillah, I did it! Ada sih yang belum terbeli sampai sekarang yaitu boneka Bhin-bhin, Atung, dan Kaka yang dijual secara resmi. Ini sebenarnya permintaan khusus penonton kecil di rumah saya. Maaf ya, Nak. Hiks… #LirikDompet

Sukses Penyelenggaraan, Sukses Prestasi

Saya tertinggal dua part saat menonton Opening Ceremony (OC) Asian Games 2018 pada tanggal 18 Agustus yang lalu. Saat itu si kecil sedang sakit dan saya pun kurang fit. Dua part yang saya maksud adalah aksi Presiden Jokowi dan Tari Ratoh Jaroe. Televisi di rumah kami baru menyala saat acara kirab negara-negara peserta berlangsung. Si kecil sudah tidur saat itu.

Upacara pembukaan yang keren! Two thumbs up! Acara yang menunjukkan keramahan dan keindahan Indonesia, juga kebudayaannya yang beraneka warna. Ada sedikit kekurangan ya wajar lah. Misalnya para penyanyi yang ber-lip sync, tapi sudah dijelaskan alasannya oleh Wishnutama, The Creative Director. So, saya langsung tidur begitu acaranya selesai.

Ternyata dua part yang saya lewatkan di atas malah menjadi viral keesokan harinya. Saya menonton ulang OC dari awal di youtube. Eh, ada Pak Jokowi beraksi. Saat motornya terbang, saya langsung berpikir bahwa beliau memakai stuntman. Gini-gini, saya juga tahu lah behind the scene-nya film-film laga. Tidak menyangka jika banyak orang yang nyinyir kalau aksi Pak Jokowi itu pencitraan. Waduh!

Ini bukan berarti saya cebong, yak. Kampret? Bukan juga. Saya manusia seutuhnya, dong! Saya adalah warga negara yang terus belajar menempatkan sesuatu sesuai porsinya. Saya heran, itu kan semacam film pendek yang menunjukkan kreativitas. Pesan-pesan kebaikan di dalamnya layak diapresiasi menurut saya. Kalau pun ingin mengkritik, sesuai koridornya, dong. Jangan dikit-dikit semua hal diseret ke arah politik praktis. Ribut terus nanti jadinya. Yekan?

Next, Tari Ratoh Jaroe-nya amazing! Awalnya saya mengira itu Tari Saman, ternyata beda. Pesan keramahannya dapet, atraksinya keren. Selain membentuk pola-pola, para penarinya bisa cepat berganti kostum. Para penari tersebut memakai penutup berwarna-warni di bagian depan tubuh sebanyak tujuh lapis yang direkatkan dengan velcro. Mereka harus berganti warna kostum dalam hitungan detik. Saingan dengan adegan pit stop di balap Formula 1, nih. Belakangan saya tahu bahwa pelatih 1500 penari yang masih siswi SMP-SMA itu adalah Denny Malik. Pantesan.




Dan di hari-hari selanjutnya, televisi di rumah saya menyala demi Asian Games 2018. Si kakak saya ajak ikut menonton, walaupun aslinya dia tidak terlalu ngeh dengan tontonan olahraga. Berkat Asian Games, dia jadi banyak tahu. Paling sedih saat timnas Indonesia U-23 kalah dari timnas Uni Emirat Arab di babak 16 besar. Yahh… sepakbola kita harus terhenti sejak awal. Harus legowo, sih.

Alhamdulillah, satu kesedihan akhirnya berbalas dengan puluhan kegembiraan. Senangnya saat menyaksikan All Indonesian Final di cabang olahraga bulutangkis dan sport climbing. Pasangan ganda putra bulutangkis nomor 1 dunia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya harus bertarung sengit dengan ‘adek’ mereka, M. Rian Ardianto/Fajar Alfian. Seru! Sedangkan sport climbing baru benar-benar saya pantengin ya pas Asian Games 2018 ini. Biasanya hanya menonton sekilas. Wuih, putra-putri Indonesia bisa memanjat cepat layaknya Spiderman gitu, ya. Keren abiz!

Sumber: IG @asiangames2018

Kalau diceritakan semua, bisa-bisa blog ini isinya Asian Games melulu. Hehe… Finally, selamat untuk Indonesia yang akhirnya berada di posisi keempat; termasuk The Fantastic Four! Ini adalah posisi terbaik selama keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut. Total ada 98 medali yang berhasil diraih: 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Wow! Empat tahun lalu di Incheon, Korsel, Indonesia hanya meraih 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu. Jauh banget, ya? So, sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia berucap syukur.

Energy of Asia, Energi Kita Semua

Di luar perjuangan mengagumkan para atlet, kesabaran para pelatih, dan kerja keras seluruh panitia, ada sebuah kejadian yang menyedot perhatian. Tidak lain adalah momen ketika Presiden Jokowi berpelukan dengan Pak Prabowo, buah inisiatif pesilat Hanifan Yudani Kusumah yang saat itu memenangkan medali emas. Terharu menyaksikan mereka bersatu dalam balutan bendera merah putih. Tiba-tiba saja ketegangan politik seakan mencair. Publik merespon positif kejadian tersebut.

Hehe, sketsa yang bagus dari IG @azaliaanisa

Ya, semangat olahraga bisa mempersatukan bangsa Indonesia. Asian Games 2018 telah mengajarkan rakyat Indonesia tentang dukungan dan doa dengan tujuan yang sama. Warna merah dan putih di setiap venue pertandingan seakan mengingatkan bahwa warna-warni lain akan tertutupi oleh persaudaraan sebangsa yang indah. Seakan degup jantung kita seirama, haru biru yang kita rasakan pun senada, saat Indonesia Raya dikumandangkan dan Sang Merah Putih dikibarkan. Can you feel the love, too?

Sumber: IG @jokowi

Semangat kebersamaan itu juga tampak saat Closing Ceremony (CC). Energy of Asia ada di sana. Pengisi acara dari negara lain berkolaborasi dengan apik dengan para pengisi acara dari Indonesia. Kebalikan dari pesta pembukaan, saya menonton CC dari awal tapi hanya sampai pertengahan saja. Si kecil masih terjaga dan dia butuh emaknya. Saya tetap mengandalkan info susulan dari youtube keesokan harinya, hehe. CC-nya tidak kalah apik. Salut untuk semua yang telah membuktikan bahwa Indonesia bisa.

Sampai jumpa lagi di Asian Games ke-19 pada tahun 2022 di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok! Perjuangan masih panjang, tantangan yang lain sedang menunggu di depan. Semangat, Indonesiaku!

Dari seorang emak yang ikut tertular energi optimis,

You Might Also Like

14 comments

  1. Sebagai penonton langsung Asian Games 2018 #sombong :D, saya mengakui betapa semangat kebangsaaan tumbuh lagi berbarengan event internasional ini.
    Semangat dukung bersama rakyat Indonesia benar-benar juwaraaa! Meski masih ada juga yang nyinyir suwar suwir..ah biarkan saja mereka. Toh ada mereka jadi makin ramai dunia :D

    ReplyDelete
  2. Asian Games 2018 memang membekas sekali di setiap hati rakyat Indonesia. Mulai dari closing ceremony, pertandingan, hingga closing ceremony-nya. Panitia keren, atlet keren, penonton keren, pemirsa keren, bahkan netizen juga keren karena event ini begitu cepat melunturkan segala perdebatan rusuh di dunia politik.

    ReplyDelete
  3. Masya Allah, bangga ya. Fantastic Four wih jadi inget filmnya hehe. Ngomong2 saya baru tau bedanya tari saman dan tari ratoeh jaroe, dulu di SMA penarinya perempuan tapi namanya saman salah ya ternyata. Sekarang jadi paham. Makasih infonya mba

    ReplyDelete
  4. Asian Games 2018 emang petjah banget. Dan sekarang jadi tau kalo nama sebenarnya tari ratoeh jaroe ;)

    ReplyDelete
  5. Asian games 2018 keren abis, biasanya saya paling males nonton acara beginian tapi kemaren sampai anak2pun semangat nonton tiap pertandingannya.keren abis pokoknya

    ReplyDelete
  6. Asian Games 2018..kereeen...bahagia & terharu melihat para pahlawan olahraga berjuang mati2an membela negara. Apalagi presidennya yg sll memberi semangat dg hadir menyaksikan pertandingan...luar biasaaah

    ReplyDelete
  7. Sesuatu bgt Indonesia bisa menyelenggarakan momen dunia dan prestasi yg gemilang.

    ReplyDelete
  8. Sayasampe ndomblong di depan tipi mba, pas nonton OC ini. Kereeeeen, sumpah! Bangganya jd orang Indonesia

    ReplyDelete
  9. Momen asian games memang momen yang luar biasa buat indonesia, bagaimana mengajarkan untuk sportif, kebersamaan dan dukungan. Meski ada yang nyinyir soal stuntman, biarlaaaah. Energy asia tetep ada dalam hati kita smua.

    ReplyDelete
  10. Galfok sama lukisanya. Bagus banget. Gara2 opening ceremoninya asian game aku sampai searching2 opening asian games yang lalu lho mbak. Batin, keren ga ya

    ReplyDelete
  11. perhelatan akbar yang satu ini akan selalu terpatri dalam ingatanku mbak. momennya, euforianya, dan juga aksi nyinyiran orang-orang di media sosial. Apapun nyinyiran orang seputar Asian Games 2018 ini, yang pasti aku bangga sebagai rakyat Indonesia.

    ReplyDelete
  12. Wow banget ya mbak. Bangga deh jadi bagian dari bangsa Indonesia. Meski hanya bisa bantu berdoa.

    ReplyDelete
  13. Bangla Sama Indonesia sudah berusia memberi Yang terbaik, mudah-mudahan Asian games berikutnya bisa peringkat satu atau minimal 3.

    ReplyDelete
  14. Siapa kitaaaa? INDONESIA
    Selalu merinding tiap baca dan dengerin Asian Games 2018. Bangga banget.
    Semoga nanti waktu olimpiade, Indonesia mengulang keberhasilannya sperti waktu Asian Games 2018 kemarin.

    ReplyDelete