9 Hal Menarik dan Unik pada K-Drama 'The King: Eternal Monarch'


Salah satu hiburan saya di masa pandemi Covid-19 yang tak akan terlupakan adalah menonton drama Korea on-going The King: Eternal Monarch. Saya tak melewatkan satu episode pun dan tak berniat berhenti di tengah jalan hingga drakor ini berakhir pada Jumat (12/06/2020) kemarin. Ada yang sama dengan saya?

Awalnya, drakor ini direncanakan tayang pada Juni 2020. Ternyata jadwalnya dimajukan menjadi bulan April walaupun sebenarnya syuting dramanya belum selesai, sih. Ini tentu saja disambut gembira oleh para penggemar writer-nim Kim Eun Sook maupun fans para aktor-aktris yang terlibat dalam The King: Eternal Monarch ini. Kalau boleh saya kerucutkan: para fans dari dua pemain utamanya, Lee Min Ho dan Kim Go Eun.

Tiga Sosok Sentral: Dukungan vs Sinisme

Tanpa mengabaikan alasan para penonton lainnya- yang menonton drakor tanpa pandang bulu- penulis naskah dan lead couple di atas sepertinya memang punya penggemar yang jadi penonton loyal The King: Eternal Monarch. Ini dari hasil pengamatan random saya di akun-akun instagram penggemar drakor, sih.

Saya sendiri termasuk penyuka karya-karya Kim Eun Sook. Kalau teman-teman pernah menonton Secret Garden (2011), A Gentleman's Dignity (2012), The Heirs (2013), Goblin (2016-2017), Descendants of The Sun (2016), dan Mr. Sunshine (2018), naah .... Tante Eun Sook lah penulis naskahnya. Beliau ini nih yang membuat Song Joong Ki bisa bilang 'InsyaAllah' 😊


Sementara itu, siapa sih yang tidak tahu sosok Lee Min Ho? Mereka yang tidak ngeh dengan drakor pun saya kira tahu lah Lee Min Ho itu yang mana. Minimal, warga +62 pasti pernah menonton iklan white coffee yang dibintangi Min Ho pada tahun 2016 yang lalu. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, sampai pernah menganggapnya sebagai kembaran, hehe.

Saya bukan follower Min Ho di instagram namun saya tahu banget bahwa doi sangat populer. Penggemar beratnya dari berbagai negara kerap membanjiri kolom komentarnya di instagram begitu ada postingan baru. Dalam beberapa menit sudah mencapai ribuan komentar. Daedanhaeyo .... Sekarang Min Ho menjadi aktor Korea dengan pengikut instagram terbanyak, mengalahkan Lee Jong Suk.

Sebelum The King tayang.
Cuma tulisan begini aja yang nge-like & komen bejibun 😅

Sebenarnya saya lebih tertarik dengan kemunculan kembali Kim Go Eun di drama setelah empat tahun lalu dia sukses membintangi Goblin. Suka deh dengan kecemerlangan akting dari aktris berbakat yang lebih banyak mengambil job di film ini. Konon, Go Eun bersama Park So Dam dan Kim Tae Ri digadang-gadang sebagai chungmuro (aktris spesialis film) yang akan jadi legenda Korea.

Di luar dunia akting, Go Eun adalah seorang gadis dengan sifat periang, sederhana, dan sayang keluarga. Salut dengan pilihannya untuk tidak melakukan operasi plastik dan tampil apa adanya dengan kecantikan khas Korea. Sejauh ini, cuma Kim Go Eun (dan Son Ye Jin) yang saya follow di instagram.


Namun, ketiganya juga mendapatkan sinisme dari sebagian penikmat drakor. Hal yang wajar, sih. Ada yang suka, ada yang kontra. Ada yang menilai bahwa karya Kim Eun Sook kali ini membuat bosan karena vibes-nya mirip-mirip dengan Goblin. Ada yang bilang juga bahwa The King: Eternal Monarch ini terlalu 'Cinderella'. Bla ... bla ... bla ....

Sementara itu, Lee Min Ho dinilai hanya berani berperan di zona nyaman. Perannya kok jadi orang kaya dan keren terus di drakor? Jadi gembel kek sekali-kali, hehe .... Aktingnya biasa saja, hanya 'tertolong' wajah gantengnya. Dll, dsb, dst ....

Kim Go Eun 'diserang' oleh para 'pemuja visual' yang menganggapnya kurang cantik atau bahkan tidak cantik. 😪 Mungkin maunya mereka, lead female The King: Eternal Monarch itu harus yang secantik barbie kali. Hadeeeh ....

Kim Go Eun dan kecantikan natural Korea-nya.
Kualitas aktingnya gak kaleng-kaleng

Setelah drakor-nya tayang di saluran TV SBS dan rata-rata hanya mendapatkan rating di bawah 10, serangan semakin menjadi-jadi. The King: Eternal Monarch dianggap gagal, disukur-sukurin. Bahkan dibanding-bandingkan dengan drakor lain yang sedang naik daun yang notabene beda genre, The World of The Married. 🥴

Hal Menarik dan Unik dari 'The King: Eternal Monarch'

Karena sudah berniat menonton drakor ini, saya skip dulu komentar-komentar negatif yang sejak awal membombardir The King: Eternal Monarch. Saya ingin membuktikan sendiri, dong. Ternyata, drakor ini cukup menarik dan unik bagi saya. As I explain below ....

1. Dunia Paralel sebagai Tema Utama


Tema tentang dunia paralel sebenarnya bukan hal baru. Ada drakor lain yang bertema ini, misalnya Welcome 2 Life (2019) yang dibintangi oleh Rain dan Lim Ji Yeon. Pembaca novel serial 'Bumi'-nya Tere Liye juga pasti tidak asing lagi dengan aksi Raib, Seli, dan Ali saat menembus dunia paralel. Ada pula film The One (2001) yang dibintangi oleh Jet Li dan film The Lake House (2006) yang dibintangi Keanu Reeves dan Sandra Bullock yang bertema sama.

Nah, dunia paralel adalah dunia lain yang berjalan sejajar dengan dunia nyata yang tengah kita jalani. Tidak hanya bumi kita tapi ada 'bumi' lainnya. Tidak hanya universe tapi multiverse. Terlalu fantasi kah ini?

Ilustrasi dunia paralel

Tepatnya, ini bukan sekadar khayalan namun sebuah imajinasi tingkat tinggi berdasarkan penelitian para ahli fisika kuantum. Misalnya, Stephen Hawking dengan M-Theory yang mengupas pertanyaan-pertanyaan tentang alam semesta yang tidak hanya satu. Teori multiverse sedang terus diteliti hingga hari ini.

Btw, saya jadi ingat tentang tafsir Alquran berikut ini:

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS At-Thalaq: 12)

Nah, tujuh langit pada ayat di atas maksudnya bukan tujuh langit yang berlapis-lapis namun bilangan langit yang banyak, bahkan tak terhingga di alam semesta. 'Seperti itu pula bumi' menyiratkan bahwa ada juga 'banyak bumi' di semesta ini. Wallahu a'lam.

So, tema utama The King: Eternal Monarch ini sungguh sayang untuk dilewatkan, dong.

2. Republik Korea vs Kerajaan Corea


Penjelasan tentang dunia paralel menjadi lebih mudah dipahami karena di drakor ini ada dua latar tempat yang 'hidup berdampingan' namun tidak saling menyadari keberadaan satu sama lain, yaitu Republik Korea dan Kerajaan Corea.

Republik Korea adalah negara Korea Selatan dengan setting waktu di tahun 2019. Di situlah Letnan Jeong Tae Eul (Kim Go Eun) yang piatu tinggal bersama ayahnya, seorang pelatih taekwondo. Jeong Tae Eul berprofesi sebagai anggota polisi Divisi Kriminal dan Kekerasan di Seoul. Tae Eul berpartner dengan Kang Shin Jae (Kim Kyung Nam), teman yang dikenalnya sejak SMA dan pernah berlatih taekwondo di rumahnya.

Jeong Tae Eul & Kang Shin Jae
Saat masih menjadi pelatih & murid

Nah, Kerajaan Corea pun diceritakan masih eksis pada tahun 2019. Ini bukan kerajaan kuno di masa Dinasti Silla, Goryeo, atau Joseon melainkan negara dengan sistim monarki konstitusional. Kepala negaranya adalah King Lee Gon (Lee Min Ho) yang punya pengawal pribadi bernama Kapten Jo Yeong (Woo Do Hwan). Sedangkan kepala pemerintahannya dipegang oleh seorang Perdana Menteri perempuan, Koo Seo Ryeong (Jung Eun Chae).

Kapten Jo Yeong, King Lee Gon, dan PM Koo Seo Ryeong

Ibu kota Republik Korea tentu saja di Seoul, sedangkan ibu kota Kerajaan Corea di Busan. Nah, Kerajaan Corea tidak mengenal pembagian negara Korea Selatan-Korea Utara karena dalam sejarahnya tidak mengalami Perang Korea yang terjadi pada bulan Juni 1950. So, jika warga Kerajaan Corea hendak ke Pyongyang mah mudah saja karena wilayah utara masih merupakan bagian dari kerajaan mereka.

Sampai di sini, bingung gak? 😉

3. Legenda Seruling Ajaib Manpasikjeok


Gara-gara drakor ini, saya jadi tahu kisah legenda Manpasikjeok, si seruling yang punya kekuatan ajaib. Manpasikjeok ini jika ditiup bisa menjinakkan badai di laut, menenangkan hati yang cemas, menaklukkan musuh, menyembuhkan penyakit, dan mendamaikan dunia.

Seruling ini dimiliki oleh Raja Sinmun yang hidup pada masa Dinasti Silla (tahun 57 SM - 935) sebagai hadiah istimewa dari mendiang ayahnya, Raja Mumnu. Manpasikjeok dibuat dari pohon bambu ajaib yang terbelah pada siang hari dan menyatu kembali pada malam hari. Peristiwa ini berhubungan sekali dengan adegan di The King: Eternal Monarch, nih ....

Seruling ajaib Manpasikjeok

Singkat kata, Manpasikjeok diwariskan secara turun temurun hingga sampai ke tangan kakek dan ayah Lee Gon, King Lee Ho (Kwon Yul). Tragedi berawal dari keserakahan paman Lee Gon yaitu Pangeran Lee Rim (Lee Jung Jin) yang ingin menguasai Manpasikjeok pada tahun 1994. Ia tega membunuh Lee Ho yang merupakan adik tirinya dan hampir membunuh Lee Gon kecil (Jeong Hyun Joon) yang saat itu baru berumur delapan tahun.

Lee Gon kecil & Lee Rim

Untunglah ada penyelamat misterius yang mengacaukan rencana Lee Rim yang juga ingin melakukan kudeta. Lee Rim melarikan diri dan hanya bisa membawa separuh Manpasikjeok. Separuhnya lagi dipegang oleh Lee Gon kecil. Lee Gon kecil yang terluka sempat menarik sebuah ID Card dari kantong si penyelamat. Itu ternyata adalah ID Card milik Jeong Tae Eul. Nah loh ....

4. Doppelganger, Kembaran dari Dunia Lain


Gara-gara Lee Rim, rahasia dua dunia jadi terbuka. Separuh Manpasikjeok membuatnya bisa melewati portal yang menghubungkan Kerajaan Corea dan Republik Korea. Di antara keduanya, ada ruang di antara 0 dan 1 dimana tak ada cahaya, angin, dan udara di sana. Jika berdiam di situ, waktu pun berhenti. Ini adalah 'resep rahasia' Lee Rim yang tidak menua dari tahun 1994 - 2019.

Portal penghubung dua dunia

Lee Rim akhirnya tahu bahwa setiap orang di Kerajaan Corea mempunyai doppelganger alias kembaran non biologis di Republik Korea. Sama wajah dan sama marganya namun beda nasib dan beda karakter. Misalnya, kembaran Lee Rim adalah Lee Seong Jae yang lumpuh dan dari keluarga miskin, bukan bangsawan seperti dirinya. Lee Gon kecil juga punya kembaran bernama Lee Ji Hun. Pokoknya semua tokoh ada doppelganger-nya.

Lee Rim pun beraksi dengan menukar orang-orang dari dua dunia dengan tujuan mencari pengikut sebanyak mungkin. Orang-orang miskin dari Republik Korea dijanjikan hidup layak asalkan mau berpindah ke Kerajaan Corea. Biasanya, jika satu orang dipindahkan maka kembarannya akan dibunuh. 😤 Kasus kematian misterius inilah yang kemudian ditangani oleh Jeong Tae Eul, Kang Shin Jae, dkk.

Ada juga sih doppelganger yang tetap dipertahankan hidup dua-duanya karena ada maksudnya. Awalnya saya pusing karena tokohnya jadi banyak, hehe. Sabaaar. Lama-lama paham juga, sih.

5. Buku Dongeng 'Alice in Wonderland' dan Buku Puisi 'Azalea'


Lee Gon kecil yang yatim piatu diasuh dengan penuh kasih sayang oleh pamannya, Pangeran Buyeong (Jeon Moo Song) yang juga seorang dokter. Lady Noh Ok Nam (Kim Young Ok), kepala pelayan istana juga amat sayang padanya. Lady Noh ini sangat ingin melihat Lee Gon segera menikah.

Salah satu buku favorit Lee Gon adalah Alice in Wonderland karya penulis Inggris, Lewis Carroll. Kelak buku ini menginspirasinya untuk mengikuti jejak Alice yang masuk ke lubang kelinci. Suatu hari Lee Gon melihat seseorang berjaket kelinci yang menuntunnya ke arah hutan bambu dimana portal dunia paralel berada. Lee Gon pun akhirnya berhasil masuk ke Republik Korea. Di sana dia bertemu Jeong Tae Eul, cepat banget gak pake lama. 😛


Buku 'Alice in Wonderland', buku puisi 'Azalea' & cuplikan puisi 'Azalea'

Buku lain yang ditampilkan di sini adalah Azalea yaitu buku kumpulan puisi karya Kim So Wol, seorang penyair legendaris dari Korea Utara yang hidup pada masa penjajahan Jepang. Di sana ada puisi Azalea yang menceritakan seorang perempuan yang melepaskan kekasihnya ke medan perang melawan Jepang tanpa menangis. Si perempuan hanya menaburkan bunga Azalea untuk mewakili perasaannya.

Matching sekali karena di drakor ini juga ada adegan nyaris perang antara angkatan laut Kerajaan Corea dan angkatan laut Jepang. Sebelumnya, diceritakan bahwa Jeong Tae Eul juga melepaskan kepergian Lee Gon untuk memimpin perang tersebut. Tae Eul juga menaburkan bibit bunga di pot setelah kejadian itu.

Adegan-adegan lain juga diwarnai pembacaan isi buku puisi Azalea ini. Kim Eun Sook memang brilian dalam menyisipkan karya sastra ke dalam drama, seperti yang dilakukannya di Goblin dulu.

6. Matematika dan Rayuan Maut Raja Bucin


Lee Gon adalah sosok raja yang nyaris sempurna; ganteng, bijaksana, pandai berkuda, mendayung, dan ahli matematika. Dia punya ruangan besar khusus untuk mengutak-atik angka. Pada sebuah kongres ahli matematika tingkat internasional, Lee Gon berpesan:

"Arsitek Richard Fuller berkata bahwa jika sudah menyelesaikan soal tapi jawabannya tidak indah, aku tahu bahwa jawaban itu salah.

Kalian adalah ahli matematika kebanggaan Kerajaan Corea. Aku harap kalian akan menemukan cara mengerjakan dan jawaban yang indah untuk soal kalian.

Jangan lupa istirahat yang cukup karena tubuh kalian bukan desimal tak berbatas."

Kelak, Lee Gon menggunakan bilangan euler untuk menghitung lamanya waktu yang berhenti di dua dunia. Itu terjadi jika Lee Gon atau Lee Rim melewati portal dunia paralel. Waktu berhenti, semua makhluk dan benda pun 'membeku' kecuali Lee Gon dan Lee Rim yang memiliki separuh Manpasikjeok. Ini berbahaya jika terjadi terus-menerus karena waktu bisa berhenti semakin lama bahkan selamanya. 😪

Nah, yang tak terlupakan adalah cara Lee Gon merayu Jeong Tae Eul memakai penjelasan matematika seperti ini:

Sa ae, Pyeha (Baginda) 😛

Jeong Tae Eul yang saat awal masih galak pada Lee Gon tentu saja tidak ngeh dengan rayuan itu. Padahal itu adalah sebuah pujian dan ada maksudnya. Tae Eul yang hanya rakyat biasa (angka 0) cukup percaya diri mengabaikan Lee Gon. Raja dicuekin, euy!

'Mengalikan dengan nol' mungkin maksudnya Lee Gon adalah ngajakin nikah. Jika mereka berdua bersatu maka akan timbul kekuatan yang lebih dahsyat, gitu. Menurut saya, sih. Hehe.

Dasar raja bucin! 🤭

7. Bromance dan Humor Segar


Salah satu ciri khas drama karya Kim Eun Sook adalah adanya bromance atau persahabatan para tokoh pria di dalam drama. Ada Kim Tan-Choi Young Do (The Heirs), Kapten Yoo Si Jin-Sersan Seo Dae Young (Descendants of The Sun), dan Kim Shin-Grim Reaper (Goblin).

Di sini, Lee Gon sangat dekat dengan Jo Yeong, pengawal pribadinya yang tegas dan tangkas. Lebih spesial lagi karena ada juga doppelganger bromance antara Jo Yeong dan Jo Eun Seop. Unik karena pemerannya sama-sama Woo Do Hwan. Interaksi kedua tokoh kembar yang berbeda karakter ini sungguh menggelikan. Woo Do Hwan is such a scene stealer!

Yang satu pecicilan, yang satunya lagi kayak kanebo 🤭
Sama-sama Woo Do Hwan, sih

Ya, drakor ini bukan bergenre komedi tapi banyak adegan yang berhasil mengundang senyum dan tawa jika paham maksudnya. Misalnya saja saat Lee Gon baru tiba di Republik Korea dan bertemu Jeong Tae Eul. Dia melihat banner besar bertuliskan 'Queen Yuna'. Dikiranya Republik Korea itu dipimpin oleh ratu padahal itu adalah iklan pertunjukan Kim Yuna, 'sang ratu' figure skating dari Korea Selatan.

Juga saat Lee Gon diperiksa oleh Tae Eul di kantor polisi. Tae Eul mengira uang Kerajaan Corea di dompet Lee Gon adalah uang monopoli. 😁 Karena uangnya tidak laku, Lee Gon menjual kancing bajunya yang terbuat dari berlian, dong. Keasyikan belanja ini, belanja itu sampai akhirnya uangnya tinggal receh. Ngenes. 😆

8. Teka-teki dan Plot Twist


Setiap episode The King: Eternal Monarch selalu menyisakan tanda tanya karena ada teka-teki di sana sini. Jika menonton drakor ini secara on-going akan terasa gregetnya karena teka-tekinya akan ramai dibahas di jagad twitter atau akun-akun instagram pecinta drakor. Saya kurang tahu kalau yang di facebook group karena tidak eksis di sana.

Mereka yang berhenti di tengah jalan saat menonton drakor ini mungkin kebingungan dengan jalan cerita yang berupa 'potongan puzzle' yang sepertinya tidak berhubungan dan tidak penting.

Misalnya, apa sih pentingnya menampakkan sosok ibunya Kang Shin Jae yang hobi berjudi? Apa kaitannya kematian seorang warga Seoul bernama Lee Sang Do dengan rahasia dunia paralel? Siapa sebenarnya si anak laki-laki yang suka bermain yoyo dan membaca buku 'King Arthur'?

Tae Eul & Shin Jae berjuang mengungkap kasus kriminal

Padahal puzzle-nya bakalan 'disatukan' di episode-episode selanjutnya. Pun rangkaian plot twist yang dihadirkan membuat saya tercengang. Ooh, ternyata begitu! 😅

9. Extraordinary Romance ala Lee Gon dan Jeong Tae Eul


Di sela-sela melawan Lee Rim dan pasukannya serta usaha mempersatukan Manpasikjeok inilah tercipta kisah cinta luar biasa antara Lee Gon dan Jeong Tae Eul. Kisah cinta beda negara antara Yoon Se Ri dan Ri Jeong Hyeok di Crash Landing on You beberapa waktu lalu sudah bikin nyesek banyak orang. Kali ini 'lebih parah' lagi karena beda dunia.

Mereka tidak bisa saling berkirim pesan atau menelepon. Pun tidak bisa menentukan jadwal yang pasti untuk bertemu. Lalu bagaimana cara bersatunya? Lagipula, kalau Manpasikjeok kembali utuh berarti portalnya akan tertutup selamanya?

Lee Eul Couple 🖤

Jeong Tae Eul tentu saja keberatan jika harus meninggalkan ayahnya sendirian dan menjadi ratu di Kerajaan Corea seperti keinginan Lee Gon. Belum lagi ambisi Perdana Menteri Koo Seo Ryeong yang ingin menjadi istri Lee Gon. Dan ternyata Kang Shin Jae sudah lama naksir Jeong Tae Eul. Duh!

Thanks to All Casts and Crew

Jawabannya sudah ada semua, sih. Hehe. Spoiler juga pasti bertebaran di mana-mana, nih. Nah, bagian kurang greget menurut saya tuh saat penangkapan Lee Rim. Kok gitu doang sih? 😛 

Salut untuk totalitas akting semua aktor-aktris yang telah menghadirkan beraneka rasa: sedih, terharu, takut, geram, dan juga tawa. Deretan Original Soundtrack drakor ini bagus-bagus; mendukung keseruan adegan yang berlangsung. Sinematografi yang menjadi poin penting dalam genre fantasi juga oke. Sip!

Salah satu Original Soundtrack yang dibawakan oleh Davichi. Keren.

Khususnya Lee Min Ho dan Kim Go Eun, mereka ternyata mampu menciptakan chemistry yang daebak. Sepertinya banyak orang yang baper dengan Lee Eul Couple ini. Boleh lah mereka jadi kandidat Best Couple saat SBS Drama Award di akhir tahun nanti. Saya sih iyes!

Sayangnya dari segi rating TV, mungkin The King: Eternal Monarch akan sulit masuk sebagai nominasi di Baeksang Arts Award alias Piala Oscar-nya Korea di tahun depan. Apalagi biasanya yang lebih diperhitungkan di ajang tersebut adalah drama bergenre slice of life. Just my opinion.

Kalau dari segi kepopuleran, drakor ini termasuk yang paling banyak ditonton di saluran Netflix beberapa negara, termasuk di Korea Selatan sendiri. Sepertinya banyak orang lebih suka menonton drakor ini via Video on Demand (VOD) yang bebas iklan.

Nilai saya untuk 'The King: Eternal Monarch' adalah 8.5/10.

Teman-teman yang sudah menonton boleh menilai juga di kolom komentar, ya. Yang belum nonton? Sok, atuh! 🙂




Salam,


You Might Also Like

8 comments

  1. Saya rasa drakor ini kurang asyik mbak. Ada plot-plot yang enggak penting kalau dipikirkan, khususnya di bagian Lee rim (gunanya apa coba dia tuker-tukerin orang diantara 2 dunia itu?). So far itu sih, yang membuat saya agak kurang sreg dari drakor ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. It's okay, Mbak. Beda penilaian kita boleh berbeda, kok.

      Nah, kalau Mbak Litha nonton ini sampe habis seharusnya tahu maksud Lee Rim menukar-nukar orang. Di tulisan ini juga sudah saya sebutkan: untuk mencari pengikut sebanyak mungkin yg loyal padanya.

      Ini ada kaitannya dengan kata 'Eternal Monarch' yg berarti penguasa/raja abadi. menguasai Manpasikjeok berarti bisa hidup abadi & menguasai dua dunia. Menukar-nukar orang berarti dia berlaku seolah-olah 'Tuhan' yg bisa menentukan takdir seseorang. Begitu.

      Delete
  2. Saya nggak nonton korea lagi karena saya orangnya baperan. Mending baca review kayak begini hahahha. Menurutku pemeran perempuannya cantik natural kok. Asli korea.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, semua drakor yg mengandung romance emang bikin baper sih, Mbak. Buanyak yg mengalami dan akhirnya gagal move on :D

      It's okay. Saya pun nonton drakor-nya pilih-pilih, kadang juga telat nonton.

      Delete
  3. Jadi yang main yoyo itu sebenarnya siapa ya mbak? Mbak Tatik udah ngeh belum?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah selesai nonton, Mbak?
      Dia sebenarnya perwujudan dari dewa yg ingin menjaga keseimbangan dua dunia.

      Delete
  4. Akuuu!!.. mantengin drama ini terus.
    Pernah lho mba'. Lee Min Ho jadi gembel. itu di film Bounty Hunters tahun 2016. hehehe
    disitu memang bukan gembel sepenuhnya. Dia berperan jadi pembunuh bayaran yang jago bela diri dan memasang tarif tinggi pada para kliennya. Aku ngefans berat sama Lee min Ho, hihi. dan termasuk kurang suka dengan Kim Go Eun karena biasanya Min Ho di pasangin ama cewek yg lebih cantik.
    Tapi setelah nonton The King Eternal Monarch ini, justru suka sama dia. Dan berencana nonton Goblin. Soalnya aku belum pernah nonton..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, Mbak. Kalau di film, Min Ho pernah jadi orang biasa. Di film Gangnam Blues juga jadi gembel dia, hehe. Belum nonton sih cuma baca ulasannya saja.
      Kalau di drama, emang Min Ho jadi orang berada terus, sih.

      Naah, kalau beneran nyimak drakor ini, mereka yg belum kenal dengan kualitas akting Kim Go Eun bakalan jadi suka. Terbukti, follower Go Eun di IG bertambah drastis. MET nonton Goblin :)

      Delete