pixabay |
Bulan Oktober lalu saya mengikuti tantangan memposting tulisan di blog selama 30 hari dalam program One Day One Post yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi salah satu peserta terbaik. Lega rasanya. Setelah itu, ingin merasakan tantangan yang lainnya yaitu ingin beralih ke Top Level Domain. Saya kira blog saya tatiekpurwanti.wordpress.com sudah saatnya mencoba ‘naik kelas’.
Sebelumnya sih saya sudah pernah mengklik info tentang upgrade premium platform wordpress yang termasuk mahal untuk saya. Satu tahunnya adalah $48 untuk paket paling murah. Lagipula membayarnya harus memakai kartu kredit atau paypal. Manalah saya punya? Jika ingin membeli domainnya saja pun cara membayarnya sama. Belakangan saya tahu kalau ada layanan pembayaran untuk upgrade premium wordpress seperti itu. Tapi tetap saja sih saya keberatan di harganya. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba memakai wordpress self hosting saja. Aslinya sih saya belum begitu ngeh dengan self hosting. Jalani dulu ah sambil belajar, pikir saya.
Saya pun memutuskan untuk membeli domain di rumahweb dan memilih nama qonitatku.com sebagai nama blog saya yang baru nanti. Saya memilih paket hosting 100 MB berikut 1 nama domain. Setelah menghubungi mereka via email dan membayarnya via ATM, saya pun mendapatkan akses ke client area-nya rumahweb dan cPanel. Dua hal yang baru bagi saya. Setelah proses migrasi konten dari tatiekpurwanti.wordpress.com ke qonitatku.com selesai, saya mulai menata ulang theme-nya. Lalu mulai memposting satu pos di blog baru saya itu. Saya kira akan lancar-lancar saja, ternyata…
Keesokan harinya saya mengecek di email, eh kok ada pemberitahuan dari cPanel bahwa disk space saya sudah hampir habis kuotanya. What? Kan baru posting satu aja! Saya baru ngeh jika selama ini saya salah mengerti. Kirain jatah nge-blog saya diambil dari traffic limit paket hosting yang sebesar 5 GB itu. Ternyata dari disk space-nya. Hehe, makanya baca yang teliti, Bu! #GetokKepalaSendiri. Padahal sih sebenarnya juga sudah tahu kegunaan disk space itu untuk apa. Ah, saya bagaikan pungguk merindukan biaya hosting yang murmer :) Now what? Pastinya jika ingin tetap lanjut nge-blog ya saya harus upgrade paketnya. Huaa… itu artinya bayar lagi. Oh, No…
Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengalihkan konten saya ke blogspot saja. Karena jika ingin mereplace tatiekpurwanti.wordpress.com dengan qonitatku.com ada proses setting mapping domain yang mengharuskan membayar ke pihak Wordpress. Ini akan lebih rumit lagi bagi saya. Ya sudahlah. Wong postingan saya juga baru sedikit. Tidak ada salahnya jika berpindah saja ke blogspot karena jika beralih ke sana, setting domainnya bisa gratis. Maka saya segera mengalihkan konten di wordpress saya ke blogspot yang baru saya buat. Ternyata mudah saja dengan memakai wordpress to blogger converter. Walaupun saya harus merapikan ulang semua postingan. Setelah itu saya minta pihak rumahweb untuk mengarahkan domain saya ke sana. Beres, deh. Hostingnya jadi tidak terpakai dan pastinya akan saya ‘cut’ tahun depan.
Ini adalah postingan pertama di rumah baru saya. Jika Anda pernah membaca postingan dengan judul sama tapi isinya berbeda, maka inilah yang sebenarnya terjadi. Sebuah proses pindah rumah yang menggelikan bagi saya yang gaptek tentang hosting. Jangan ditiru, ya! :) PR selanjutnya adalah berusaha ngeblog dengan konsisten. Bulan ini masih terkendala dengan sesuatu, di antaranya adalah sakitnya si kecil. Jika sudah begitu, pasti saya tidak mungkin menulis panjang-panjang. Juga karena ada empat proyek antologi yang saya ikuti. Dua di antaranya adalah lomba dengan naskah yang cukup panjang. Semoga lolos semua sehingga bisa saya kisahkan di sini nantinya. Aamiin.
Tatiek Purwanti
0 comments