Ketika "The Fear Between Us" Hadir di iPusnas
- December 24, 2018
- By Tatiek Purwanti
- 25 Comments
iPusnas. Hmm... saya kira para pecinta literasi dan blogger tidak asing lagi dengan aplikasi yang satu ini. Tapiii... mungkin ada teman-teman yang baru tahu? Atau sudah tahu tapi enggan mengunduh? Atau juga seperti saya: sudah tahu, sudah pernah mengunduh aplikasinya, uninstall, dan sekarang mulai mengunduh lagi?
Ya, saya sudah pernah mengunduh aplikasi perpustakaan digital yang digagas oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) itu. Tapi, saat itu ponsel lama saya sedang lemot. Jadi saya memutuskan untuk meng-uninstall iPusnas. Apalagi saat itu koleksi buku di sana masih belum banyak, sih. Akhirnya, e-reader yang bertahan di ponsel saya hanyalah Google Play Book.
Sebuah Revolusi Digital
Pada tanggal 12 Desember 2018 yang lalu, ada pesan baru di inbox e-mail saya. Dari Jejak Publisher, penerbitnya indie yang menerbitkan novel perdana saya, The Fear Between Us. Jejak Publisher mengabarkan bahwa novel saya yang berlatar tempat di Malang Raya itu sekarang sudah masuk di aplikasi iPusnas dalam bentuk e-book.
Ceritanya, buku-buku yang diterbitkan oleh Jejak Publisher itu diikutkan ke dalam seleksi untuk menjadi konten di iPusnas. Sebelum mengikuti seleksi iPusnas, penerbit tersebut juga telah melalui berbagai seleksi dan verifikasi. Jejak Publisher menjadi salah satu penerbit yang lolos syarat dan ketentuan yang ditetapkan iPusnas. Sip!
Wah, mata saya langsung berbinar. Saat membaca paragraf awal e-mail tersebut, saya langsung membayangkan bahwa pesan kebaikan dari novel saya bisa lebih tersebar luas. Ya, karena para pembaca iPusnas tidak harus membeli buku tapi cukup meminjam saja seperti aturan perpustakaan pada umumnya. Murah, hanya bermodalkan ponsel dan paket data (apalagi kalau bisa numpang Wi-Fi, hehe...)
Saya cuplik sedikit isi e-mailnya, ya...
Dari pertengahan tahun 2018, Jejak Publisher mencanangkan Program Revolusi Digital untuk buku-buku terbitan Jejak Publisher, di mana selain buku penulis memiliki ISBN, juga memiliki ISBN Elektronik (E-ISBN). ISBN Elektronik ini digunakan untuk buku yang diterbitkan secara digital (E-BOOK).
Tujuan dari Revolusi Digital ini adalah untuk meningkatkan jumlah dan minat literasi, meningkatkan peluang jumlah pembeli serta meningkatkan penjualan buku penulis. Pasalnya pembeli yang cocok dan tertarik dengan e-book penulis dimungkinkan akan memesan versi buku cetaknya.
Sayang, penulisan judulnya tidak pas ;-) |
Don't Worry About Royalty
Sebenarnya Jejak Publisher sudah pernah mengumumkan rencana revolusi digitalnya itu di laman Fanpage-nya. Tapi saat itu saya tidak menyimak, sehingga baru tahu tentang e-book saya sendiri saat ada pemberitahuan via e-mail. Tidak masalah, sih. Apalagi tujuan revolusi digitalnya mulia seperti itu.
Tapi, (mungkin) ada juga penulis yang merasa keberatan bukunya dijadikan e-book. Sudah umum diketahui bahwa banyak beredar e-book bajakan yang sangat merugikan penulis. Artinya, akses untuk para pembajak semakin dipermudah jika sebuah 'buku fisik' diubah menjadi 'buku maya'. Ini memang PR besar kita bersama. Fiuhh...
Lalu, bisa jadi penjualan buku akan mengalami penurunan karena calon pembaca sudah merasa cukup dengan membacanya via e-reader. Ini adalah sisi merugikan secara finansial bagi penulis di balik tujuan mulia revolusi digital yang sangat mungkin terjadi.
Penjualan menurun, royalti pun menurun. Ssstt... saya bisikin, ya: e-book novel saya itu tetap bisa membuahkan royalti, lho. Jadi, e-mail tersebut sekaligus mengabarkan tentang royalti yang sudah diperoleh e-book saya. Alhamdulillah.
Begini ceritanya. Setiap e-book yang masuk di iPusnas digandakan sejumlah 10 buah alias 10 copy file. Para calon pembaca akan mengunduh file e-book yang disediakan itu. Jika kesepuluh file-nya sedang dipinjam, para calon pembaca harus menunggu hingga e-book- nya dikembalikan.
Nah, batas waktu peminjaman e-book hanya 3 hari. Ini benar-benar melatih kita untuk fokus menyelesaikan PR bacaan secepatnya. Jika sampai 3 hari e-book tersebut belum tuntas, tentu saja akan ditarik secara otomatis oleh sistem. Mau pinjam lagi? Boleh. Silakan unduh lagi. Semoga tidak antri ^^
So, royalti yang didapatkan oleh penulis buku yang menjadi konten iPusnas berasal dari para pembaca yang mengunduh copy file tersebut. Begitu...
Mengunduh iPusnas Lagi
Tentu saja saya langsung cuzz... download Ipusnas lagi. Ponsel saya sudah membaik dan kapasitas iPusnas ringan, kok. Cuma 26 MB dengan rating 4.1. Selain via Google Play, Ipusnas bisa juga diunduh via Appstore (iPhone), atau desktop melalui www.ipusnas.id.
Kita akan diminta membuat akun via e-mail atau bisa juga masuk lewat akun Facebook. Mudah dan cepat. Daan... selamat menikmati beragam koleksi buku dari berbagai genre. Ada buku fiksi, humaniora, agama, anak, bisnis dan ekonomi, budaya, gaya hidup, komunikasi dan jurnalis, sastra, psikologi, sejarah, seni, sosial politik, teknologi, dan sebagainya.
Nah, sekarang koleksi bukunya jauh lebih banyak dibandingkan saat aplikasi tersebut diluncurkan pada tanggal 16 Agustus 2016 dulu. Lengkap banget sih enggak. Saat saya mencoba mencari sebuah judul buku yang pernah saya baca, Out of The Truck Box, ternyata tidak ada.
Ya, mungkin seperti yang saya sebutkan di atas: tidak semua penulis setuju akan digitalisasi buku mereka. Mungkin juga buku yang masih baru dan sedang beredar di pasaran memang tidak diubah dalam bentuk e-book dulu. CMIIW.
Saya pun mencoba mengintip The Fear Between Us. Sejauh ini, sudah ada 30 pembaca novel saya yang bertema fobia itu. Ada rating lima bintang pula, hehe. Thanks, Dear Readers. Walaupun belum ada yang mau menulis review singkatnya di sana. ;-)
Ya, selain ada rak virtual yang berisi buku yang kita pinjam, kita bisa menuliskan komentar atau review tentang buku yang sudah selesai dibaca. Sebaiknya, aktivitas membaca dan mengulas itu kita bagikan kepada teman-teman, baik lewat media sosial, WhatsApp, BBM, maupun email. Berbagi, sekaligus memberi referensi untuk calon pembaca lain.
So, tunggu apalagi. Segera unduh iPusnas, ya. Lebih bagus lagi kalau mau membaca e-book saya, hehe... Karena belum ada review di sana, boleh deh membaca review versi blog yang pernah ditulis oleh Mbak Dian Restu Agustina di www.dianrestuagustina.com
Kalau penasaran berlanjut, itu tandanya teman-teman harus baca e-book- nya! Yaelah... pemaksaan banget. Haha...
Finally, saya akhirnya menjadi anggota lagi di sana. Sebuah tantangan baru, sih. Membaca buku dalam waktu tiga hari. Via ponsel pula. Hmm... akan saya coba. Insya Allah.
Salam,
25 comments
Langkah maju dan terobosan penting dalam dunia literasi bravo
ReplyDeleteMbak Tatiek kereen. Semangat menebar manfaat melalui tulisan kecenya.
ReplyDeleteKeren mbak Tatiek sy penasaran nih mau unduh��
ReplyDeleteWah cuma dikasih 3 hari buat abca. Challenging banget, kudu atur waktu biar bisa khatam :)
ReplyDeleteMasya Allah Mbak Tatiek...kerennya dirimu.
ReplyDeleteAku waktu ini uninstall ipusnas dengan alasan yang sama. Harus unduh lagi nih..
Mau baca versi digital The Fear Between Us saya..:)
Wah aku baru tau kalo ternyata sistem royalti untuk ebook seperti itu yah..aku pikir penulisnya akan rugi krna kita kan bisa akses bebas.. jadi mau instal ah aplikasinya hehe
ReplyDeleteKeren banget ih mba Tatiek. Sangat inspiratif. Terima kasih sharing infonya 😊, sukses jg buat bukunya 😉
ReplyDeleteKeren Mbak, saya juga mau baca versi digitalnya.
ReplyDeleteJadi penasaran sama ipusnas ... Intip2 dulu...
ReplyDeletewah saya langganan banget, mbak pinjam buku di ipusnas ini. bukunya lumayan lengkap soalnya dan bikin irit. hihi. ntar cari ah novelnya di ipusnas
ReplyDeleteAku pernah mbak pinjem dan kemudian gak bisa baca. Haha... Alasan banget deh. Terus sekarang penasaran sama bukunya mbak Tatik. Coba intip ah
ReplyDeleteAlhamdulillah mb Tatik, hebat. Barakallahu ya. Wah, jadi pingin donlot ipusnas nih.
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteSelamat ya Mb novelny sudah terbit
Semoga berkahhh
IPusnas nih aplikasi wajib buat saya selain IJak Mbaa
Nanti saya cari ya bukunyaa
Wah mantap, Mbak. Saya baru tahu ternyata ada royaltinya.
ReplyDeleteSaya termasuk yang suka instal unisntal aplikasi ini, Mbak. Niat baca-baca bukunya udah menggunung, eh kadang HP tak kuat ����
Keren mbak, saya saja yang pengelola perpustakaan belum unggah aplikasi tersebut. Ada juga aplikasi itani mbak, tapi khusus komoditas pertanian. Semoga segala aplikasi tersebut memudahkan kita dalam mencari referensi dan membangun dunia literasi Indonesia...
ReplyDeleteharus dari penerbit ya baru bisa masuk ipusnas?
ReplyDeleteJadi kepingin langsung ngunduh ipusnasnya. Biar bisa baca bukunya Mbak Tatik dan buku-buku lain. Selamat ya, Mbak bukunya udah terbit. Semoga segera disusul dengsn buku-buku lainna.....
ReplyDeleteBanyak banget karyanya, Mbak. Pengen deh punya buku solo. Selama ini banyakan nulis artikel, jadi pending aja nulis buku. Hihi jadi curhat 😅
ReplyDeleteSelamat, ya, bukunya masuk ipusnas
wow mba keren bangeeeeeeet sih. Aku masih wacana nih menerbitkan buku :( sukses terus ya. Pengalaman aku malah belum pernah sama sekali unduh iPusnas hehe, habis ini akan aku coba deh
ReplyDeleteIt's so awesome..Mba, hebt banget, selalu impress sama orang yang bisa menulis, saya kapan, ya? paling banter nulis blog sama ngisi artikel Estrilook aj, trims Infonya, Mba. Mau coba baca lewat www.ipusnas.id.
ReplyDeleteWow keren mbak
ReplyDeleteSaya malah belum tahu ada ipusnas, pengen download juga ah dan baca bukunya mbak Tatiek
keren mbak tatiek.. nggak banyak lho yang mau berbagi seperti ini, dengan risiko ebook dibajak. baru tahu juga ternyata dapat royalti pula dari meminjamkan ebook di ipusnas ya? barakallah ya mbak tatiek �� the more we give, the more we get insya Allah
ReplyDeleteKereeen Mbak... udah lama unduh ipusnas, baca bukunya Tere Liye juga beberapa dari situ. Meluncur cari e-booknya Mbak ��
ReplyDeleteWaduh saya malah nggak tahu sama sekali tentang ipusnas ini, kemana aja sayaa selama ini🙈
ReplyDeletejd tertarik pengen segera unduh dn baca novelnya mbak Tatiek😍
Informasi yang menarik, saya jadi tahu lebih jelas tentang ipusnas.
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak Tatiek.