Tuhan, baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cinta-Mu
(Muhasabah Cinta, nasyid oleh
EdCoustic)
Lirik nasyid di atas menjadi salah
satu yang saya ingat saat saya tidak dalam kondisi sehat. Walaupun sejauh ini
sakit yang saya alami sih tergolong yang biasa semacam demam, sakit kepala, batuk,
atau diare.
Alhamdulillah. Saya hanya pernah sekali dirawat di rumah sakit, tepatnya saat menjalani operasi sesar
anak yang kedua.
Saya menangis diam-diam, sesaat setelah dipindahkan dari ruang operasi dan masih dalam pengaruh bius lokal. Saya merasa tak berdaya karena harus terbaring, tidak bisa kemana-mana. Jangankan
berjalan, duduk saja belum diperbolehkan. Saat itu saya membayangkan orang yang
sehari-harinya hanya bisa terbaring karena sakitnya yang lama. Alangkah beratnya. Ya, momen
itu membuat saya merenungkan bahwa salah satu harta berharga yang kadang lupa tidak hati-hati dijaga adalah kesehatan.
Saat sehat, kita bisa bebas beraktifitas, pergi kemana-mana, dan melakukan apapun
yang kita inginkan.
Saat sakit melanda, pastinya ada
kesedihan yang menerpa. Sebagai manusia biasa, kadang tanpa sadar saya pun
berkeluh kesah walaupun lirih saja. Padahal sakit yang datang bisa saja karena
kesalahan saya sendiri yang mengabaikan tiga hal berikut ini:
Kurang Dekat dengan Allah Ta’ala
Sebagai seorang muslim, kedekatan
dengan Allah Ta’ala akan memberikan kententraman. Ya, tetap dekat dengan-Nya
apapun kondisi kita. Saat kita diberi nikmat, harus bersyukur dan tidak
melupakan dari mana sumber karunia itu berasal. Jangan sampai nikmat yang
didapat justru membuat kesombongan meningkat, nauzubillah. Saat diberi ujian,
harus bersabar dan tetap berbaik sangka kepada-Nya. Pahit memang, tapi yakinlah
akan ada hikmah di baliknya.
Kondisi spiritual yang sehat
cenderung berpengaruh pada kondisi emosional yang sehat pula. Seseorang yang
sudah memiliki keduanya akan punya alasan untuk merasa bahagia. Masih ingat
dengan syarat keluarnya hormon endogeneous morfin atau endorfin? Hormon
tersebut akan keluar saat kita bahagia, bersyukur, dan merasakan hal yang
positif. Hormon endorfin memiliki kekuatan 2-6 kali daya penangkal nyeri
dibandingkan dengan morfin buatan. So, faktor sakit yang bersumber dari pikiran
dan hati pun akan menjauh. Insya Allah.
Pola Makan yang Tidak Seimbang
Tubuh kita memerlukan beragam zat
gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air dalam
jumlah yang cukup dan seimbang. Nah, saat saya tergoda untuk off side menyantap
makanan yang enak di lidah tapi jumlahnya berlebihan dan kandungannya
tidak seimbang, biasanya masalah akan datang. Jika sudah begitu, tubuh akan
memberi alarm berupa perut begah, lemas, mengantuk, dan rasa tidak nyaman pada
tubuh yang lainnya. Jika terus menerus dilakukan dan ada penumpukan zat gizi
yang berlebihan -misalnya karbohidrat- efek jangka panjangnya pasti ada
misalnya timbul obesitas atau diabetes. Hiii... ngeri. Maka pendapat bahwa perut merupakan
‘rumahnya penyakit’ seharusnya membuat kita waspada.
Pola Istirahat yang Kacau
Terasa sekali bedanya pada tubuh
saat saya harus begadang dan tergoda untuk kembali tidur setelah Subuh. Duh,
padahal udara subuh itu bagus untuk kesehatan. Padahal juga, jika tidak ada
halangan, seharusnya tidur malam itu disegerakan beberapa saat setelah salat
Isya’ ditunaikan. Untuk saat ini, inilah PR saya. Karena memang si kecil
tidurnya lumayan malam-malam, emaknya ikutan melek juga akhirnya. Setelah anak tidur,
saya kadang memang tidak langsung tidur karena tergoda untuk membaca atau
menyelesaikan PR tulisan. Jika itu terjadi berhari-hari, hmm… teparnya badan tinggal menunggu waktu.
Jadi saat penyakit datang, yang
pertama saya koreksi adalah diri sendiri. Setelah menemukan sebabnya, saya
segera berniat agar itu tidak terulang lagi. Tuh, menyesalnya biasanya setelah
kejadian, deh. Setelah itu pastinya ada ikhtiar lain yang dilakukan yaitu
mencoba bersabar menjalaninya. Ya, sebagai seorang muslimah saya meyakini bahwa
sakit yang dijalani dengan sabar akan menjadi penggugur dosa. Tentu saja tidak
hanya sabar secara pasif, tapi juga aktif dengan meminum obat
alami dulu seperti Jeruk nipis hangat. Lalu dipadukan dengan 'obat warung' yang memang tersedia di rumah jika sakitnya ringan. Jika sakit berlanjut
-seperti kata iklan- ya hubungi dokter.
Finally, yuk jaga selalu tubuh kita
agar si sakit tak sering datang menyapa! Dan jika ia ternyata tetap datang juga, pasti ada hikmah yang menyertainya.
Salam sehat penuh manfaat,
Tulisan ini diikutsertakan dalam program Tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN
Sumber gambar: pixabay
2 comments
Saya baru ingat harus jaga kesehatan saat sakit datang Mbak..
ReplyDeleteMemang kalau enggak dijewer enggak akan sadar, hiks!
Nah itu dia, Mbak. Harus ada teguran dulu biar nyadar ya :)
Delete