Cantiknya Hotel Villa Victoria


Malang Raya adalah salah satu destinasi wisata andalan Jawa Timur. Sebutan Malang Raya merujuk pada tiga wilayah Daerah Tingkat II yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Ketiganya terus berbenah dalam sektor pariwisata, termasuk tersedianya hotel, villa maupun guest house yang dijadikan tempat menginap para wisatawan.

Menurut pegipegi(dot)com, saat ini ada 233 tempat menginap di Malang Raya. Yuk, berkenalan dengan salah satunya yaitu Villa Victoria Boutique Residences, yang baru saja saya kunjungi. Boutique Hotel itu berlokasi di Jalan Ciujung nomor 7 Kota Malang. Jaraknya sekitar 3,3 kilometer dari Alun-alun Kota Malang, ke arah utara.

Pada hari Ahad, tanggal 6 Januari 2019 yang lalu, saya dan teman-teman blogger Malang Raya berkesempatan untuk melakukan hotel tour di hotel cantik yang berkonsep kolonial modern itu.

Satu Tahun Berdiri, Banyak Diminati

Kedatangan kami disambut dengan ramah oleh Public Relations Hotel Villa Victoria, Mas Alexander Wiebisono Soegio, M.Bus. Kami menempati Jaya Meeting Room, sebuah ruang pertemuan di lantai dua yang berkapasitas sekitar 60 orang. Saat itu ruangan ditata secara konvensional; kursi-kursi ditata menghadap meja di depan. Tapi mini meeting room ini juga bisa dikondisikan sebagai ruang pertemuan butik yang elegan, dengan penataan meja-kursi yang melingkar atau juga square.

Jaya Meeting Room

Mas Alex menjelaskan bahwa Villa Victoria ini baru didirikan pada bulan Januari 2018 yang lalu. Sejauh ini, respon wisatawan cukup positif. Mayoritas adalah wisatawan domestik, biasanya mereka yang ingin ke Bromo memilih singgah di sini. Salah satu rujukan ulasan bisa dibaca di Traveloka Review, katanya. Tak lain karena konsep hotel ini unik; kolonial modern.

Alexander Wiebisono Soegio, M.Bus
Public Relations Villa Victoria Boutique Residences

Serius menyimak, nih!

Ya, bangunan Hotel Villa Victoria memang bergaya ala Belanda tahun 1920-an. Dirancang oleh konsultan arsitektur internasional yang cukup terkenal, lho. Dindingnya yang mayoritas putih, jendela-jendela besar, ditambah ornamen seperti lampu gantung, hiasan dinding, dan foto-foto bersejarah juga menguatkan kesan jadul ini.


Selain itu, hotel ini juga menyediakan menu-menu tradisional yang diolah dengan resep keluarga. Para tamu bisa menikmatinya di Resto de Colonial yang letaknya di sebelah kiri lobi. Restoran tersebut menyajikan menu masakan tradisional seperti: Gado-gado Kejawen, Nasi Goreng Ijo Iwak Asin, Rawon Ireng Malang, Mie Goreng/Rebus Ndeso, Patin Bumbu Rujak, dll.


Resto de Colonial, dipenuhi gambar bersejarah tentang Kota Malang

Sedangkan kesan modern bisa dilihat pada penampakan lobi hotel ini. Tidak terlalu luas, tapi tetap nyaman. Juga adanya kafe seperti hotel pada umumnya. Pasar Rakyat Cafe, namanya. Dinamakan seperti itu karena snack yang disajikan di sana adalah jajan pasar alias penganan tradisional. Kita bisa mencicipi klepon, lupis, cenil, pethulo, lumpia, dan semacamnya. Yummy... Snack modern tetap ada, sih. Don't worry.

Salah satu sudut Pasar Rakyat Cafe


Disebut sebagai Boutique Hotel karena lokasinya yang tidak di pinggir jalan raya provinsi. Justru ini membuat suasananya damai dan tenang. Pengunjung seakan sedang berada di rumahnya sendiri. It's such a homey place. Tak heran ada julukan "surga tersembunyi di tengah hiruk-pikuk dan keramaian Kota Malang" untuk hotel ini. 

Catatan Ringan tentang Villa Victoria

Mas Alex mengisahkan sebuah kejadian unik yaitu saat seorang tamu melakukan check-in. Tamu itu tidak mau kamar yang di bagian belakang karena takut. Dikiranya, Villa Victoria adalah bangunan lama peninggalan Belanda yang direnovasi, hehe. Sik anyar iki, Rek!

Ada juga tamu yang mempertanyakan tentang 'sesuatu di dalam besek' yang diletakkan di setiap sudut kamar. Dikiranya itu sesajen, hehe. Padahal itu adalah arang dan kopi yang berfungsi untuk menyerap lembab dan bau secara tradisional. Ini juga salah satu keunikannya.

Ini bukan sesajen, tapi penyerap lembab dan bau tradisional yang terbuat dari arang dan kopi.

Seperti saya sebutkan di atas, Villa Victoria tidak terletak di pinggir jalan utama. Tapi sebenarnya tidak terlalu jauh juga dengan Jalan Letjen S. Parman yang merupakan jalan raya provinsi yang membelah Kota Malang. Hotel ini dekat juga dengan Jalan Ciliwung yang merupakan pusat kuliner dan Jalan Tumenggung Suryo yang merupakan pusat oleh-oleh lokal Kota Malang.

By the way, pemilik Hotel Villa Victoria adalah seorang pengusaha perkebunan kopi di daerah Dampit (Malang Selatan). Kopi yang digunakan itu adalah hasil perkebunannya sendiri. Ada juga bubuk kopi dalam kemasan besar yang di-display di lobi yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh. 


Oh, ya. Teman-teman tahu tentang film YoWis Ben, bukan? Nah, sekuel kedua film ini tentu saja tetap mengambil lokasi di Malang. Bayu Skak, Joshua Suherman, Brandon Salim, dkk memilih menginap di Hotel Villa Victoria selama dua pekan. Tampak di instagram @villavictoria.id ada perayaan hari jadi Joshua yang ke-26 di sana. 

*Out of The Topic dikit. Jadi inget lagu 'Cit-Cit-Cuit' saat si Joshua masih balita dulu. Hiks, saya jadi ngitung umur sendiri.

Kamar-kamar yang Penuh Kesan

Setelah mendengarkan pemaparan Mas Alex, Kami dipersilakan ber-lunch ria. Kami  mencicipi beberapa menu andalan hotel yang disajikan dalam wadah yang klasik. Rasanya? Sedaaap. Seperti masakan rumahan. Disajikan pula es buah dan kopi murni hasil dari perkebunan Sang Pemilik. Langsung melek, deh.

Enak semua pokoknya :-)

Agenda dilanjutkan dengan mengelilingi setiap sudut hotel yang instagrammable itu. Dengan dipandu oleh para pegawainya yang ramah, mulai lah kami menjelajahi beberapa kamarnya.

Hotel Villa Victoria ini memiliki 80 kamar yang terdiri atas:
  • 2 kamar Bunk Bed Room (1 kamar berisi 6 orang, biasanya untuk para backpacker)
  • 73 kamar tipe Deluxe (Terbagi menjadi Deluxe Twin Room, Deluxe Double Room, dan Deluxe Superking Room)
  • 4 kamar tipe Suite Double Room
  • 1 kamar tipe Victoria Suite Room

Kamarnya yang dominan putih itu nyaman dengan AC yang menyejukkan. Springbed bersih dengan handuk angsa di atasnya. Jadi pengen merem, hehe. Ada TV layar datar HD yang terpasang di dindingnya. Mau langsung mandi? Perlengkapan mandi berikut shower air hangat sudah tersedia. Atau mau berselancar di dunia maya dulu? Wi-fi gratis-nya kencang, euy.


Nah, di setiap kamar dipasang gambar bersejarah (diambil dari berbagai sumber) yang dicetak dengan resolusi tinggi dan dibingkai berkaca. Diletakkan di bagian atas springbed-nya. Tentunya ini untuk mendukung colonial theme yang menjadi konsep hotel. Misalnya ada gambar Soekarno-Hatta pada salah satu kamar ini.


Kamar paling istimewa dan satu-satunya adalah Victoria Suite Room. Kamar dengan rate paling mahal ini berada di lantai dua, memiliki jendela lebar menghadap ke timur. Tamu yang menempatinya akan bisa menikmati indahnya mentari pagi di Kota Malang. Tambahan fasilitas lain adalah adanya ruang tamu yang elegan di sudut ruangan. Penghuni kamar ini juga diberi fasilitas antar jemput bandara gratis!


Untuk kali pertama saya bisa melihat penampakan Bunk Bed Room dengan mata kepala sendiri. Ternyata seperti itu, to. Minimalis tapi tetap manis. Para backpacker tetap bisa menikmati kecantikan hotel ini dengan caranya sendiri.

Nah, ada fasilitas tambahan nih untuk tamu yang menyewa Suite Double Room dan Victoria Suite Room. Mereka bisa menikmati Ala Carte Breakfast untuk 2 orang di Resto de Colonial. Juga Afternoon Snack untuk 2 orang di Pasar Rakyat Cafe. Sedangkan Afternoon Tea disediakan gratis untuk semua tamu setiap hari Jumat dan Sabtu. 

Pilih mana: Sinta, Bagong, atau Parikesit?

Puas berkeliling dan berpose sana-sini, kami berkumpul kembali di Jaya Meeting Room. Sambil berbincang ringan menjelang pulang, ada souvenir yang dibagikan untuk saya dan teman-teman blogger. Masih juga seputar tradisional dan kultur, souvenir berupa gantungan kunci itu berwujud tokoh-tokoh dunia pewayangan. Lucu.

Foto bareng setelah agenda selesai

So, teman-teman yang berencana ke Kota Malang, Villa Victoria Boutique Residences ini bisa jadi pilihan tepat untuk menginap. Yang sudah pernah ke Malang tapi belum pernah ke Villa Victoria, cobain deh sensasi bermalam di sana.


Villa Victoria Boutique Residences
Jalan Ciujung Nomor 7 
Kel. Purwantoro, Kec. Blimbing, 
Kota Malang

Reservation Call:
Phone (0341) 435 2686 
WhatsApp 0857 9144 6830 

Reservation Online: 
@traveloka 
@tiketcom 
@agoda 
@airbnb 
@booking.com




Salam,






Postingan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post bersama Estrilook Community.

#ODOPEstrilookCommunity
#ODOPJanuary2019
#Day5

Sumber foto: 
koleksi pribadi, Facebook Fanpage Villa Victoria, Laily Fitriani, Eni Rahayu


You Might Also Like

19 comments

  1. Kayaknya cakep nih hotelnya. Bikin betah. Btw, ada kolam renangnya nggak mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, lupa belum saya tulis. Gada kolam renang ya, Mbak. Menurut PR-nya, hotel ini termasuk bintang 2.5
      :)

      Delete
  2. Ooh arang dan kopi bisa menyerap lembap ya, baru tahu aku... Btw, guest housenya cantik dan homey banget ya...

    ReplyDelete
  3. Boleh di coba deh kapan2...tapi nggak ada foto lingkungan sekitarnya ya?kaya taman2 gitu. Kadang klo da masuk hotel males pergi2,nah klo ada taman kan enak hehehe

    ReplyDelete
  4. keliatannya kece banget hotelnya. Wah jadi pengen nginep disitu pas ke malang, hehe. Kolonial modern, cocok banget untuk foto-foto *lah, wkwk. makasih bun sharingnya ~

    ReplyDelete
  5. Aku salfok sama cenilnya...enak tenan.
    Pertama mikir ini hotel lama karena stylenya..tapi ternyata sik anyar to kwkwk. Dan aku pecinta gaya klasik kolonial begini, mana ada foto bersejarahnya pula. Keren ini idenya.Salut!
    Dan untuk kopi sebagai penyerap bau aku nemuin beberapa saat nginep di luar Indonesia. Dan aromaterapi alami ini memang efektif dan lebih ramah lingkungan.
    Moga-moga pas nginep di Malang satu hari nanti bisa coba Villa Victoria ini.

    ReplyDelete
  6. Cucok banget hotelnya. Emang sekarang lagi in nya boutique hotel gini simple tapi tetep nyaman. Ih aku juga salfok aku kira sesajen berasa di Bali ternyata arang toh, baru tau weheheh next Malang trip ahh

    ReplyDelete
  7. Cucok meong banget ya hotelnya. Boutique hotel gini emang lebih diminati ya, punya kesan tersendiri soalnya pas nginep.

    ReplyDelete
  8. Gaya vintage dari hotelnya memang memberi kesan jadul ya...
    Sekilas memang pasti menyangka kalau itu bangunan lama sejak zaman Belanda dulu.
    Konsepnya tambah unik dengan kopi + arang sebagai penyerap baunya ya...
    Rekomended, deh ����

    ReplyDelete
  9. Bagus hotelnya mba Tatiek. Paling enak kalau bisa nginep di tempat nyaman kayak gini 😊

    ReplyDelete
  10. Weisss... keren... suka "sesajennya" haha inspiratif dan bisa dicontoh... Kopi dan arang ya? Makasih kakak

    ReplyDelete
  11. Hotelnya intagramable sekali. Duh,kira-kira kapan bisa ke Malang dan nginep disini ya?

    ReplyDelete
  12. galfok sama tulisan kolonial. dikira zaman dulu banget. ternyata anyar banget. Baru tahu juga arang dan kopi penyerap lembab. Bisa dicoba di rumah nih. thanks infonya.

    ReplyDelete
  13. Hotelnya unik..cakeep banget. Secara nggak langsung jadi tahu sejarah ya saat memginap di hotel. Konsepnya berbeda dari yang lain.

    ReplyDelete
  14. Kukira hotel lama, tapi lihat fotonya kok furniturenya baru. Ternyata emang hotel baru yg desainnya gaya Kolonial.
    Keren tuh...
    Tapi jauh ya dari Alun²...

    ReplyDelete
  15. Hotelnya hommy banget ya. Jadi gak pengen keluar kamar deh kalau udah nginap disini. Haha... Makanannya itu lho enak dan bikin nagih

    ReplyDelete
  16. Wah keren. Review nya oke banget mbak. Hotel ini kelihatan unik ya mbak. Menggabungkan beberapa konsep zaman kolonial, modern dan tradisional.

    ReplyDelete
  17. Mantep kelihatannya hotelnya ... Rasanya akhir-akhir ini sering baca perkembangan Malang. Maju pesat kelihatannya yaa

    ReplyDelete
  18. Bagus sekali villanya, mbak. Ala2 vintange gitu ya. Terus juga yang bikin unik, untuk menyerap lembab disetiap kamar disediakan kopi dan arang, hihihi.

    Jadi semakin banyak pilihan penginapan saat berlibur ke Malang ��

    ReplyDelete