Penyakit Tidak Menular? Cegah dengan 20 Aksi Sehat Ceria Ini
- October 15, 2018
- By Tatiek Purwanti
- 17 Comments
Kesehatan itu mahal harganya.
Seharusnya dimaknai dengan menjaganya karena bernilai tinggi, bukan karena harus berobat yang berbiaya tinggi.
Matahari sudah hampir tenggelam, saat saya menerima kabar itu dua hari yang lalu. Salah seorang kerabat dari pihak bibi saya telah meninggal dunia. Penyakit diabetes mellitus telah memutus kebahagiaannya, padahal dia baru saja menikmati indahnya menimang cucu. Lebih sedih lagi, suaminya tengah terbaring tak berdaya karena mengidap gagal ginjal. So sad…
Tak terhitung berapa kali saya mendengar kabar berpulangnya seseorang karena menderita penyakit diabetes mellitus atau kencing manis. Pun yang menderita penyakit itu seakan tersebar dimana-mana. Ternyata setelah saya cari faktanya, penyakit tersebut memang termasuk ke dalam tiga besar penyakit mematikan di Indonesia. Wah!
Hasil survei itu dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 yang lalu. Survei yang disebut Sample Registration Survey (SRS) itu menghasilkan fakta tentang 10 penyakit mematikan di Indonesia, yaitu:
Dari hasil survei di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa tiga besar penyakit mematikan di Indonesia adalah karena Penyakit Tidak Menular (PTM). Ya, penyakit tersebut timbul bukan karena ditularkan oleh orang lain. Penyakit Tidak Menular terjadi karena proses penuaan sel yang mempengaruhi kerusakan jaringan atau organ tubuh. Istilah lain dari penyakit ini adalah penyakit degeneratif. Cukup familiar, bukan?
Jadi, PTM diakibatkan oleh kelalaian manusia itu sendiri berupa penerapan pola hidup yang tidak baik, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurang berolahraga. Jika hal tersebut dilakukan terus-menerus, wah… bahaya! Diam-diam mematikan namanya. Ya, karena nikmatnya hanya di awal saja dan berlanjut dengan efek menakutkan di kemudian hari.
Makan enak? Siapa yang nolak, ya? Kadang karena terasa enak, jadi nambah teruuuss… Kita jadi lupa bahwa enak dan mengenyangkan itu belum cukup. Tubuh kita sebenarnya lebih membutuhkan kandungan gizinya. Tubuh kita membutuhkan makan itu secukupnya saja, tidak perlu sampai perut kekenyangan.
Duduk-duduk saja memang nyaman. Tidur-tiduran juga. Eits, tapi jangan keterusan alias seperlunya saja. Tubuh kita tetap butuh digerakkan dengan bermacam aktivitas olahraga. Berkeringat itu sehat, karena panas di dalam tubuh kita akan terbuang. Suhu tubuh oun seimbang. Capek setelah berolahraga juga bagus karena artinya jantung kita telah bekerja keras sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar.
Sumber: pixabay |
Hmm, ini menjadi pengingat untuk saya sendiri dan keluarga, nih. Sudahkah kami lebih teliti dalam mengkonsumsi makanan dan melawan kemalasan? Penyakit Tidak Menular karena pola hidup tidak sehat? Oh, no!
Pola Hidup Sehat, Mulai Sekarang Juga!
Kematian memang takdir yang pasti terjadi. Tapi sebagai manusia normal, kita pasti memimpikan panjang umur dalam kondisi kesehatan yang prima. Betul, tidak? Jika kita sehat, tentunya kita bisa melakukan tugas-tugas keseharian dengan lancar dan menyenangkan. Dengan itu, kita bisa menginspirasi orang lain agar melakukan hal yang sama. Karena bangsa yang sehat dimulai dari pribadi-pribadi yang sehat pula. Siap?
Nah, di bawah ini adalah contoh pola hidup sehat ala keluarga kami. Menyenangkan dan mudah saja caranya, serta berusaha terus kami lakukan. Kami menyebutnya sebagai #AksiSehatCeria.
1. Bangun Sebelum Subuh
Bangun pagi di saat suasana masih lengang dan udara masih segar itu rezeki sekali. Inilah waktu favorit untuk paru-paru kita karena oksigen masih murni, tanpa polusi. Ini juga waktu yang baik bagi saya jika ada PR menulis. Walaupun tidak lama, biasanya saya mencicil sedikit tulisan di saat seperti ini.
2. Minum Jeruk Nipis Hangat
Saya biasa meminum air jeruk nipis hangat tanpa gula, begitu bangun dari tidur dan sebelum pergi ke kamar mandi. Awalnya, saya melakukan ini ketika menjadi pelaku food combining dan keterusan sampai sekarang. Suami saya pun ketularan meminum ini juga. Jeruk nipis hangat yang diminum saat mulut kering dan perut kosong berguna untuk mempersiapkan sistem pencernaan dan mencegah konstipasi.
Jeruk nipis yang kaya vitamin C ini mudah diperoleh di pasar tradisional di dekat rumah saya. Murmer, tapi berkhasiat untuk meningkatkan imunitas dan menyeimbangkan Ph tubuh. Kadang jika tidak ada jeruk nipis, saya menggantinya dengan lemon yang punya khasiat sama.
3. Makan Buah Saat Perut Kosong
Sekarang saya tidak lagi menjadi pelaku food combining murni, tapi menjadi terbiasa memakan buah di saat perut kosong. Hanya buah, tidak dicampur apapun, minimal satu jam sebelum sarapan. Kebiasaan ini akan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, memberikan suplai energi, dan menurunkan berat badan.
Perlu diketahui, jika buah dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain, akan timbul produksi gas di lambung sehingga menyebabkan kembung. Ini karena buahnya membusuk saat bercampur dengan makanan tersebut.
4. Makanan Bergizi yang Dimasak Sendiri
Selain lebih hemat, pastinya kita bisa memastikan keamanan makanan yang akan dikonsumsi. Apalagi untuk anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang, harus dipastikan makanan mereka mengandung karbohidrat, protein, sayur, dan buah dalam jumlah yang cukup. Selain itu, harus minim sekali mengandung zat-zat pengawet, pewarna, dan perasa.
Ini sebenarnya tidak berlaku ideal di keluarga kami, sih. Karena saya dan suami ber-LDR-an, pastinya selama hari di luar kota, suami saya menyantap masakan luar. Baru pada saat dia pulang, saya siap sedia memasak untuknya dan membawakan bekal saat dia kembali bertugas. Anak-anak pun lebih suka hasil masakan saya sendiri walaupun sederhana.
5. Mengunyah Makanan dengan Baik
Tidak hanya bahan makanan yang baik dan proses memasak yang benar, cara mengunyah makanan pun penting. Makanan yang tidak terkunyah sampai lembut bisa memberatkan kerja organ-organ setelahnya yaitu lambung dan usus. Akibatnya, bisa timbul diare, kembung, konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya.
So, tidak usah terburu-buru, ya. Habiskan makanan kita dengan kunyahan yang sempurna.
6. Cukup Minum Air Putih
Saya biasa meminum air jeruk nipis hangat tanpa gula, begitu bangun dari tidur dan sebelum pergi ke kamar mandi. Awalnya, saya melakukan ini ketika menjadi pelaku food combining dan keterusan sampai sekarang. Suami saya pun ketularan meminum ini juga. Jeruk nipis hangat yang diminum saat mulut kering dan perut kosong berguna untuk mempersiapkan sistem pencernaan dan mencegah konstipasi.
Jeruk nipis yang kaya vitamin C ini mudah diperoleh di pasar tradisional di dekat rumah saya. Murmer, tapi berkhasiat untuk meningkatkan imunitas dan menyeimbangkan Ph tubuh. Kadang jika tidak ada jeruk nipis, saya menggantinya dengan lemon yang punya khasiat sama.
3. Makan Buah Saat Perut Kosong
Sekarang saya tidak lagi menjadi pelaku food combining murni, tapi menjadi terbiasa memakan buah di saat perut kosong. Hanya buah, tidak dicampur apapun, minimal satu jam sebelum sarapan. Kebiasaan ini akan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, memberikan suplai energi, dan menurunkan berat badan.
Perlu diketahui, jika buah dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain, akan timbul produksi gas di lambung sehingga menyebabkan kembung. Ini karena buahnya membusuk saat bercampur dengan makanan tersebut.
4. Makanan Bergizi yang Dimasak Sendiri
Selain lebih hemat, pastinya kita bisa memastikan keamanan makanan yang akan dikonsumsi. Apalagi untuk anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang, harus dipastikan makanan mereka mengandung karbohidrat, protein, sayur, dan buah dalam jumlah yang cukup. Selain itu, harus minim sekali mengandung zat-zat pengawet, pewarna, dan perasa.
Ini sebenarnya tidak berlaku ideal di keluarga kami, sih. Karena saya dan suami ber-LDR-an, pastinya selama hari di luar kota, suami saya menyantap masakan luar. Baru pada saat dia pulang, saya siap sedia memasak untuknya dan membawakan bekal saat dia kembali bertugas. Anak-anak pun lebih suka hasil masakan saya sendiri walaupun sederhana.
5. Mengunyah Makanan dengan Baik
Tidak hanya bahan makanan yang baik dan proses memasak yang benar, cara mengunyah makanan pun penting. Makanan yang tidak terkunyah sampai lembut bisa memberatkan kerja organ-organ setelahnya yaitu lambung dan usus. Akibatnya, bisa timbul diare, kembung, konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya.
So, tidak usah terburu-buru, ya. Habiskan makanan kita dengan kunyahan yang sempurna.
6. Cukup Minum Air Putih
Air putih adalah minuman favorit saya dan suami, yang berusaha kami tularkan juga kepada anak-anak kami. Selain menyegarkan, pastinya air putih yang dikonsumsi dalam jumlah cukup akan bermanfaat bagi kesehatan. Tubuh akan terhidrasi dengan baik sehingga tidak mengalami gangguan pada fungsi pencernaan dan memudahkan kerja ginjal dalam membuang racun tubuh melalui urine.
Kekurangan asupan air putih akan berefek pada cepat lelahnya tubuh, bibir dan kulit yang kering, serta urine berwarna lebih gelap dari biasanya.
Biasanya kami berusaha meminumnya sejumlah delapan gelas sehari atau sekitar 2 liter. Menjadikan air putih sebagai minuman utama, dengan sendirinya akan meminimalisir keinginan untuk mengkonsumsi minuman lain yang berkadar gula tinggi.
7. Ngemil Sehat
Alhamdulillah, saya termasuk orang yang tidak begitu nge-fans dengan gorengan. Jika harus ngemil, saya memilih membuat cilok sendiri atau memilih penganan lain yang cukup dikukus atau direbus saja, misalnya: ubi, singkong, dan edamame alias si kedelai Jepang.
Saya tidak anti gorengan, sih. Tapi jika ingin sekali, saya berusaha membuatnya sendiri dengan minyak goreng yang sering diganti. Yang jelas, ngemil bukan merupakan agenda keseharian. Sesekali saja sebagai hiburan.
8. Selektif Saat Makan di Luar
Mie ayam dan bakso memang enak. Keduanya sebenarnya merupakan makanan favorit saya. Tapi karena kandungan sayurnya kurang sekali, akhir-akhir ini saya lebih memilih gado-gado atau lalapan sayuran jika harus makan di luar. Biasanya, kami menutup wisata kuliner dengan meminum air mineral atau air jeruk hangat.
Kami jarang berwisata kuliner, sih. Paling sebulan sekali. Selain pilihan makanan, tempat yang tertutup dengan fasilitas cuci tangan juga menjadi pertimbangan kami.
9. Berpuasa Tiga Kali dalam Sebulan
Sebagai seorang muslimah, saya berusaha menjalankan anjuran berpuasa sunnah setiap bulannya. Biasanya sih tiga kali dalam sebulan, bisa lebih saat harus membayar hutang puasa Ramadan.
Berpuasa tidak hanya bermanfaat untuk penguatan spiritual tapi juga terbukti berguna bagi kesehatan. Pada saat berpuasa, akan terjadi proses pembersihan tubuh dari racun alias detoksifikasi. Berpuasa dengan benar juga akan memberikan efek anti penuaan atau antiaging.
10. Rajin Menggosok Gigi
Anak kedua saya yang berusia 26 bulan sedang getol-getolnya belajar menyikat gigi. Kebiasaan ini memang kami ajarkan sejak dini agar dia nantinya memiliki gigi yang sehat dan kuat. Untuk kakaknya yang berusia 11 tahun, mulai kami ajari juga menggunakan mouthwash.
Sumber: pixabay |
Saya dan suami sudah pernah menambalkan gigi yang berlubang, dan tidak ingin anak-anak kami nantinya memiliki masalah kesehatan gigi serupa. Lebih jauh lagi, infeksi pada gigi dan gusi yang akut ternyata akan berdampak pada gangguan jantung dan stroke, lho. Ini karena gigi tertanam pada akar gigi yang berhubungan dengan saraf-saraf dan pembuluh darah yang lainnya.
11. Teratur Buang Air Besar (BAB)
Normalnya, setiap orang akan teratur BAB sekali dalam sehari. Walaupun ada juga yang sampai tiga kali dalam sehari. Yang jelas, teratur BAB menandakan pergerakan usus besar yang baik dan lancar untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Perut akan terasa lega dan aktivitas keseharian pun akan nyaman dijalani.
Sedangkan mereka yang tidak teratur BAB-nya atau mengalami konstipasi, akan bersusah payah bahkan sampai mengejan karena kerasnya tinja. Hal ini bisa melukai dubur, wasir, bahkan jika akut bisa menyebabkan kanker usus besar. Duh, kalau sudah begitu harus mengecek kecukupan asupan serat dalam makanan, tuh.
12. Tidur Siang Sejenak
Sejak kecil, saya dibiasakan untuk tidur siang walaupun hanya setengah jam. Ini pun saya terapkan pada anak-anak saya termasuk si kecil. Dengan tidur siang, saya merasa lebih rileks, rasa lelah berkurang, mood menjadi lebih baik, sehingga saat bangun bisa segar kembali.
13. Melakukan Olahraga Kesukaan
Semakin mendekati kepala 4, saya dan suami semakin sadar diri untuk menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga yang kami suka. Sederhana saja tapi rutin dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Jika suami suka berolahraga lari, saya lebih suka berjalan kaki atau senam. Jika ada kesempatan untuk berjalan kaki di luar jadwal olahraga, benar-benar saya gunakan untuk membakar kalori.
Sumber: pixabay |
Ya, saya sendiri memiliki target untuk menurunkan berat badan, Semenjak ada si kecil, berat badan saya naik beberapa kilo. Wah… PR, nih!
14. Rutin ber-Family Time
Kebersamaan di dalam keluarga menjadi salah satu sumber kebahagiaan saya. Maka, akhir pekan menjadi waktu yang istimewa bagi LDR family seperti kami. Tidak harus bepergian, kadang kami bersenda gurau di rumah saja. Ya, karena bahagia adalah sumber ketentraman pikiran. Itu juga modal berharga bagi kesehatan mental, yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
15. Tidur Malam di Awal Waktu
Sebisa mungkin saya mengajak si kecil untuk tidur sekitar jam delapan malam. Kadang memang susah, karena dia maunya bermain terus. Berbeda dengan kakaknya yang sudah mengerti tentang jadwal dan keteraturan.
Tidur di awal waktu adalah anugerah bagi saya untuk merehatkan tubuh. Sebisa mungkin saya tidak begadang. Jika ada target menulis, biasanya saya memilih mengerjakannya di awal pagi. Terlalu sering begadang tentu saja tidak baik bagi kesehatan kulit dan berpotensi mengalami penyakit jantung/stroke.
16. Berpikir Positif
Semua manusia pasti menghadapi masalah, besar atau kecil. Yang menjadi masalah sebenarnya adalah cara kita memandang masalah tersebut. Kadang kita lebih fokus pada rumit masalahnya, bukan cara pemecahannya.
Sumber: pixabay |
Biasanya, saya akan berusaha berpikir positif dulu saat masalah datang. Saya yakin pasti ada hikmahnya, nih. Jika perlu curhat, yang paling pertama jadi teman adalah suami, kemudian ibunda. Intinya, tetap rileks sehingga stress yang bisa merugikan kesehatan pun menjauh.
17. Memperbaiki Kualitas Spiritual
Sebagai seorang muslimah, mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan berbagai ibadah ritual adalah kewajiban. Saya berusaha menjalankannya sepenuh hati sehingga hadir rasa syukur, pengharapan, dan ketenangan batin yang luar biasa. Hal ini sangat menunjang kesehatan fisik dan mental saya.
18. Bergaul dengan Masyarakat
Saya dan keluarga hidup di tengah masyarakat yang cukup baik. Ini sangat saya syukuri. Walau tidak bertalian darah, tetangga itu ibarat saudara terdekat saya. Mengakrabi mereka menjadikan hidup lebih berwarna. Nah, ini juga salah satu cara saya menjaga kesehatan mental.
19. Menjadi Pendonor Darah
Salah satu cara mencegah Penyakit Tidak Menular adalah dengan mendonorkan darah kita. Ya, karena penelitian kesehatan telah membuktikan manfaat donor darah. Di antaranya, donor darah terbukti dapat membantu mengurangi kelebihan kadar zat besi dalam darah sehingga menjadi stabil. Zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Nah, produk oksidasi itu akan menumpuk pada dinding arteri dan ini meningkatkan potensi serangan jantung dan stroke.
Sumber: DokterSehat |
Selain itu, donor darah bermanfaat untuk:
- Meningkatkan produksi sel darah merah
- Menurunkan berat badan
- Merasakan kepuasan psikologis
- Mendeteksi penyakit
- Merawat kesehatan organ hati
Saya sendiri belum pernah melakukan donor darah. Tapi suami saya beberapa kali pernah mendonorkan darahnya. Palang Merah Indonesia (PMI) rutin mengunjungi perusahaan tempatnya bekerja dan menyelenggarakan aksi donor darah di sana.
Kartu peserta donor darah milik suami saya |
Menurut suami saya, dia merasa lebih bugar setelah selesai mendonorkan darahnya. Kepercayaan dirinya juga meningkat karena sebelum menjadi donor, dia menjalani tes kesehatan terlebih dahulu dengan hasil baik. Wah, kapan-kapan saya mau juga, ah.
20. Segera Pergi ke Dokter
Saat saya dan keluarga menderita sakit, meminum obat warung sebagai antisipasi awal. Jika berlanjut, pastinya kami memilih untuk pergi ke dokter. Kami sekeluarga menjadi anggota BPJS dan jangkauan untuk menuju faskes tingkat 1 cukup dekat.
Dokter sebagai tenaga ahli di bidang kesehatan tentu lebih mengerti seluk beluk penyakit berikut obatnya. Saya dan suami tak segan bertanya jika dirasa ada yang mengganjal. Dokter itu biasanya akan melayani pertanyaan kami dengan sabar.
Selain berkonsultasi pada dokter, saya juga sering mendapatkan informasi kesehatan dari DokterSehat. Apa itu DokterSehat?
Ini adalah sebuah website keren yang membahas tentang dunia kesehatan. Beraneka penyakit dan kanker dibahas tuntas, lengkap! Ada juga ulasan menyeluruh tentang serba-serbi kehamilan, lho.
Nah, jika kita ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dari A-Z, di sini nih tempat yang tepat. Para dokter yang baik hati akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita dengan tuntas, layaknya kita berkonsultasi face to face ke dokter keluarga kita. Asyik, kan?
Nah, jika kita ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dari A-Z, di sini nih tempat yang tepat. Para dokter yang baik hati akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita dengan tuntas, layaknya kita berkonsultasi face to face ke dokter keluarga kita. Asyik, kan?
Di sana tersedia juga menu Kalkulator Kesehatan, seperti:
- Perhitungan BMI
- Perhitungan Kalori
- Menghitung masa subur (Kalkulator Ovulasi/kesuburan)
- Menghitung usia kehamilan (Kalkulator Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir)
- Memprediksi kenaikan berat badan dan kondisi janin saat hamil
- Online Analisa Penyakit
Wah, lengkap sekali, bukan?
Masih ada satu lagi yaitu info tentang Direktori Rumah Sakit yang ada di Indonesia. DokterSehat memiliki info tentang 539 rumah sakit dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Ini tentunya memudahkan para calon pasien untuk memilih rumah sakit yang sesuai bagi mereka.
Selengkapnya, yuk kunjungi akun sosial media DokterSehat berikut ini:
Facebook:
https://www.facebook.com/DokterSehatcom
Instagram:
https://instagram.com/doktersehatcom
Twitter:
https://twitter.com/DokterSehatcom
YouTube:
https://www.youtube.com/user/DokterSehat
Facebook Group:
https://www.facebook.com/groups/bincangsehat
https://www.facebook.com/DokterSehatcom
Instagram:
https://instagram.com/doktersehatcom
Twitter:
https://twitter.com/DokterSehatcom
YouTube:
https://www.youtube.com/user/DokterSehat
Facebook Group:
https://www.facebook.com/groups/bincangsehat
Dua puluh #AksiSehatCeria yang saya sebutkan di atas mungkin belum mencakup keseluruhan usaha untuk mencegah Penyakit Tidak Menular. Tapi setidaknya kami sudah memulainya dan terus berusaha menjalaninya.
Ya, kesehatan itu mahal. Mari merawat kemahalannya dengan menjadi pribadi yang sehat fisik maupun mental.
Salam sehat,
Tulisan ini diikutsertakan dalam #LombaBlogDokterSehat
Referensi:
https://doktersehat.com
https://m.cnnindonesia.com
17 comments
Nice share mbak, jadi tau apa aja yg bisa jaga kesehatan badan
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya, Mbak..lengkap banget nih..semoga menang yaaa... :)
ReplyDeletewah saya enggak pernah tidur siang juga tidur malamnya telat melulu. Juga enggak memenuhi syarat donor darah karena tensi dan Hb rendah..hiks!
ReplyDeleteTapi saya masih oke di 17 lainnya. Berarti Insya Allah sehat kan ya? :)
Saya dulu rajin donor darah mba, setaun minimal 3 kali. Pernah saking rajinnya, ngotot donor pas puasa, hasilnya hampir pingsan. Hahahaha
ReplyDeleteWhuaa mba pelaku FC juga yaa? Saya juga sehabis bangun tidur minum segelas perasan jeruk lemon hangat, manfaatnya memang bagus ya.
ReplyDeleteOiya aku juga sebetulnya pengen banget ikut partisipasi donor darah, heuheuu cuma sayang kadang kendala di Hb.
Bener juga ya, ternyata AksiSehatCeria itu mudah dan dekat sekali dengan keseharian kita. Coba aku tuh mikirnya simple kayak Mbak tatiek gini. Hmm... InsyaAllah lebih bugar.
ReplyDeleteCatatan penting buat banyak orng nih.. Semua insyaAllah bisa dikerjakan, tinggal yang donor saya takut jarum.. Hiks..
ReplyDeleteAku pernah bun waktu lagi hamil Erysha 6 bulan ketahuan punya TB. Kan kaget dan aku bersyukur sekali nggak sampai menulari anak dan suami
ReplyDeleteWaduh keren2 tipsnya. Tapi saya kok sulit untuk mengikuti ya. Hahaha. Dicoba dulu deh ya
ReplyDeleteDua puluh langkah yah. Sepertinya bisa tuh saya laksanakan, kecuali no 19. Saya carrier hepatitis B (pembawa virus). Sehat sih sayanya, jaga gaya hidup & pola makan.
ReplyDeleteBtw...trims sharingnya, lengkap...keren...
Nice share, Mba. Mulai dari diri sendiri jaga kesehatan.
ReplyDeleteTerimakasih informasi dan sharingnya, sangat bermanfaat. Walaupun saya belum bisa menerapkan semuanya, makasih ya mbak sudah diingatkan
ReplyDeleteTerimakasih informasi dan sharingnya, sangat bermanfaat. Walaupun saya belum bisa menerapkan semuanya, makasih ya mbak sudah diingatkan
ReplyDeleteAlahamdulillah ada beberapa point saya jalani dg rutin, tp.klo tidur diawal agak susah..hehhe...salam sehat aja ya
ReplyDeleteKeren banget lengkap banget
ReplyDeleteIni mah judulnya paket komplit. Semoga menang ya mbak.
Hmm 20 kebiasaan diatas kalo rutin dilakukan bakalan awet muda ya mbak. Bener banget puasa bs sebagai salah satu cara detox tubuh selain juga untuk spiritual. Ah semoga bs konsisten menerapkannya.
ReplyDeleteWah sebetulnya ngeri juga yah mbak PTM itu, smg tipsnya dapat ku lakukan dan kita selalu sehat. Salam Blogger :)
ReplyDelete