Virgin Coconut Oil, Si Minyak Perawan yang Menawan
- October 22, 2018
- By Tatiek Purwanti
- 0 Comments
Sebuah e-mail masuk. Entah untuk yang keberapa kalinya. Saya tersenyum sembari lekas membukanya. Membacanya sebentar, lantas saya bertanya pada diri sendiri: jadi enggak, nih?
E-mail tersebut berisi tentang ajakan untuk menjalankan diet keto. Sebelumnya, saya memang menjadi subscriber si pemilik e-mail yang merupakan pelaku pola makan yang sedang nge-hits itu.
By the way, sudah tau yang namanya diet keto, belum? Nah, ini adalah diet yang dilakukan dengan cara menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Konon kepopuleran diet ini disebabkan karena hasilnya yang cepat menurunkan berat badan. Langsing, siapa yang nolak?
Tapi, dari berbagai info yang saya dapatkan, keamanan diet keto ini masih menjadi kontroversi. Itulah yang membuat saya maju mundur cantik. Tidak seperti saat menerapkan food combining dulu. Saya merasa mantap saja waktu ber-FC saat itu.
Saya pandangi lagi e-mail itu dan e-mail senada sebelumnya. Hmm, ada sih satu info yang saya percaya banget karena sudah mengenalnya sejak dulu yaitu info tentang minyak perawan alias Virgin Coconut Oil (VCO). Ya, VCO yang berasal dari buah kelapa (cocos nucifera) ini menjadi salah satu makanan wajib bagi pelaku diet keto.
VCO, Minyak Perawan yang Menawan
Sebenarnya saya mengenal si minyak perawan ini sejak usia 20 tahun, saat masih tinggal di Batam. Waktu itu, beberapa teman mengkampanyekan back to nature; sehat dengan bahan-bahan alami. Salah satunya, mereka meminum VCO secara rutin. Walaupun penampakan VCO ini bening, tanpa rasa, dan beraroma khas kelapa, saat itu saya heran: minyak kok diminum?
Seiring berjalannya waktu, akhirnya saya paham bahwa VCO ini banyak sekali manfaatnya. Saya pun mulai berani meminum VCO secara rutin, setiap hari dua sendok makan. Minyak yang diperoleh dari hasil memasak santan dengan suhu rendah hingga keluar minyak yang pertama kalinya ini memang mudah diperoleh saat itu. Harganya pun cukup terjangkau.
VCO yang oleh masyarakat zaman dahulu disebut sebagai minyak perawan ini memang istimewa. Ia mengandung asam lemak medium. Ini adalah jenis asam lemak yang lebih mudah diserap tubuh dan sumber energi yang siap pakai. Berbeda dengan minyak sayur yang mengandung asam lemak berantai panjang. Tubuh harus menimbunnya dalam bentuk lemak terlebih dahulu. Jadi gendut, deh. Hiks.
VCO juga mengandung asam laurat dengan kadar paling tinggi, mirip dengan apa yang dikandung ASI. Nah, asam laurat ini berfungsi sebagai antimikroba alami yang ampuh membunuh berbagai kuman, virus, dan parasit. Keren, ya?
Tiga Manfaat Utama VCO
So, VCO memiliki banyak manfaat. Jika dikelompokkan, akan ada tiga manfaat besar yang kita peroleh saat mengkonsumsinya secara rutin, yaitu:
VCO Mencegah Penyakit
VCO mengandung antimikroba yang bisa meredakan stres pada kerja sistem kekebalan tubuh, sekaligus membuat sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efektif. Semakin kuat sistem kekebalan tubuh kita, semakin kuat dong tubuh kita mempertahankan diri dari berbagai serangan penyakit. Baik itu penyakit menular ataupun penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif seperti penyakit jantung bisa dicegah dengan mengkonsumsi VCO secara rutin setiap hari. Ini karena VCO tidak akan meningkatkan kadar kolesterol maupun kadar trigliserida di dalam darah. Dosis yang dianjurkan mulai 20-120 cc per hari.
Stroke terjadi karena putusnya aliran darah ke otak. Aliran darah itu terputus karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Nah, VCO berkhasiat mencegah timbulnya plak yang biasanya menyumbat pembuluh darah itu. Sifat antivirus dan antibakterinya juga mampu mencegah luka akibat infeksi pembuluh darah ke otak. Dosis yang dianjurkan adalah 10 cc setiap hari.
Bagaimana dengan kanker? Bisa dicegah juga, insya Allah. Ini karena zat antimikroba pada VCO bisa meningkatkan kemampuan sel darah putih melawan bakteri. Zat ini pula yang aktif memerangi beberapa jenis kanker. Dosis yang dianjurkan adalah 30 cc setiap hari.
VCO untuk Mengatasi Penyakit Berat dan Ringan
Nah, ternyata VCO dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang terinfeksi HIV, lho. HIV ini menyerang sel darah putih sehingga seseorang yang mengidapnya, kekebalan tubuhnya akan menurun drastis. Kandungan asam kaprat dalam VCO ini bisa mematikan virus HIV. Biasanya, dosis yang dianjurkan adalah 1-2 sendok makan setiap hari.
Seseorang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi dalam tubuhnya beresiko terkena arteriosklerosis. Ini karena kolesterol dan trigliserida tersebut mengendap dan menyumbat pembuluh darah. So, coba deh minum VCO sebanyak 30 cc setiap hari jika Anda memiliki keluhan penyakit ini.
VCO juga bisa mengatasi keluhan penyakit ringan seperti influenza, cacar dan herpes, pnuemonia, dan meredakan kelelahan. Untuk influenza, konsumsilah VCO tiga kali sehari dengan dosis 20 cc. Untuk cacar dan herpes, diperlukan juga tiga kali sehari dengan dosis 10 cc. Sedangkan penderita pneumonia perlu 40cc yang diminum tiga kali sehari. Dan ternyata, 30-40 cc VCO yang diminum tiga kali sehari bisa juga meredakan kelelahan yang kronis. Mantap!
VCO untuk Kecantikan
VCO juga bermanfaat untuk kecantikan, lho. Info yang saya dapatkan adalah sebagai berikut:
Pertama, VCO bisa melembutkan kulit karena susunan molekul VCO yang kecil memudahkan penyerapan dan memberikan tekstur yang lembut pada kulit. Tentunya harus diimbangi pula dengan banyak minum air putih dan menghindari stress, ya. Walaupun saya sendiri belum pernah menerapkan yang ini, karena VCO yang saya beli biasanya untuk dikonsumsi.
Kedua, VCO bisa mencegah penuaan dini dan kerutan pada kulit. Nah, cukup jadikan VCO sebagai minyak dalam makanan sehari-hari.
Ketiga, VCO melembabkan rambut dan menjadikannya halus bercahaya. Caranya, oleskan dua sendok makan VCO ke kulit kepala sebelum tidur. Lalu, keramaslah di pagi harinya.
Keempat, VCO bisa menghilangkan gangguan ketombe. Ini sudah jadi tradisi orang zaman dulu. Oleskan saja VCO secukupnya ke kulit kepala dan diamkan selama beberapa jam. Bilaslah rambut dan lakukan itu secara rutin. Hmm, boleh lah dicoba, nih!
Tips Memilih VCO yang Baik
Ada 3 hal yang perlu di pertimbangkan dalam
memilih Virgin Coconut Oil, yaitu:
1. Pilih VCO yang jernih dan tidak berwarna. Pada suhu normal, VCO yang baik berwujud bening seperti air. Nah, VCO akan membeku pada suhu di bawah 25° celcius dan berwarna putih susu.
2. VCO yang baik memiliki aroma dan rasa
khas kelapa. Jika rasanya netral dan tidak berbau,
maka produk tersebut sudah melalui proses. Misalnya, jika baunya seperti karamel, berarti sudah melalui proses pemanasan.
3. Perhatikan sertifikasi, label dan tanggal kadaluarsa. VCO yang berkualitas tinggi tetap segar sampai jangka waktu dua tahun.
Sedangkan cara pengimpanannya, VCO tidak perlu disimpan di lemari es dan hindarkan dari sinar matahari secara langsung. Saat mengkonsumsinya, pastikan kita menggunakan sendok yang bersih. Tutup kembali VCO dengan rapat untuk mencegah kelembaban pada produk.
Oh iya, saat pertama meminumnya dulu, ada rasa aneh di kerongkongan, sih. Maka saya menyiasatinya dengan meminum air hangat setelah VCO-nya masuk ke kerongkongan. Lega, deh. Alhamdulillah.
So, saat ini saya belum memutuskan untuk mencoba diet keto. Masih terus membaca-baca dari berbagai sumber. Tapi kalau tentang anjuran mengkonsumsi VCO, saya sih setuju. Bagaimana dengan Anda? Biasa mengkonsumsi VCO juga, kah?
Salam sehat,
Postingan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post bersama Estrilook Community.
#ODOP_Day9
Referensi:
Majalah Ummi no. 10/ Februari 2007
Sumber gambar: pixabay
0 comments