Yuk, Kerjakan 7 Amalan Sunnah Penuh Berkah pada Bulan Ramadan!
- June 03, 2019
- By Tatiek Purwanti
- 0 Comments
Bulan Ramadan datang membawa kabar gembira bagi orang-orang beriman yang juga gembira menyambut kedatangannya. Ya, hanya orang-orang beriman saja. Sungguh mereka itu para pecinta sejati. Mereka biasanya melakukan persiapan matang di bulan Rajab dan Syaban sebelum memasuki Ramadan. Maka mengerjakan amalan wajib itu pasti bagi mereka. Sedangkan amalan yang sunnah, mereka begitu bersemangat mengerjakannya.
Ketujuh amalan sunnah pada bulan Ramadan ini sebenarnya terlihat biasa. Makanya tak jarang orang meremehkannya: wong tidak wajib, kok! Padahal ada anjuran dari Rasulullah untuk melakukannya. Jika kita benar-benar mencintai Rasulullah, insya Allah ringan saja melakukannya. Amalan-amalan tersebut adalah:
1. Makan Sahur
Nah, sekilas ini adalah rutinitas pada bulan Ramadan, sudah biasa terjadi. Kadang ada juga yang merasa tidak perlu makan sahur karena merasa kuat menahan lapar dan haus seharian. Ngantuk, ah. Mending tidur!
Eits, padahal ada berkah yang menunggu jika kita bersedia makan sahur, lho. Secara lahiriah pun orang yang bersemangat makan sahur itu adalah orang yang benar-benar siap berpuasa. Niatnya kuat, fisiknya pun punya asupan atau bahan bakar untuk tetap beraktivitas seharian.
Dari Anas bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Makan sahurlah kamu, sesungguhnya pada makan sahur itu berkah." (HR. Bukhari-Muslim)
Tentu saja tidak berdosa jika kita tidak makan sahur, baik sengaja ataupun tidak sengaja karena ketiduran. Tapi kalau saya sih, sayang banget. Meraih berkah, gitu loh.
2. Mengakhirkan Sahur, Menyegerakan Berbuka
Dari Abi Dzar bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka."
(HR. Ahmad)
Mengakhirkan sahur sepertinya sudah umum kita laksanakan. Biasanya sekitar pukul 3 dini hari sampai menjelang subuh. Hikmahnya agar makanan dan minuman sebagai sumber energi masih 'fresh' tersedia untuk tubuh kita.
Makan sahur tengah malam? Boleh, tidak ada yang melarang. Tapi kalau saya sih tidak ;)
Sedangkan menyegerakan berbuka adalah untuk memenuhi hak tubuh kita di waktu yang sudah dihalalkan oleh Allah SWT untuk makan dan minum. Lagipula, buat apa ditunda-tunda. Kasihan perutnya, yekan?
3. Berbuka Puasa dengan Kurma atau Air Putih
Dari Sulaiman bin Amir Adh-Dhabbiy, Nabi SAW bersabda, "Ketika salah satu dari kamu sekalian puasa, maka berbukalah dengan tamar/kurma, jika tidak menemukan kurma, maka dengan air. Sesungguhnya air itu suci mensucikan."
(HR. Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain).
Sebenarnya menu berbuka puasa memang sesederhana itu. Bukankah hakikat puasa itu agar kita menjadi pribadi yang kuat menahan diri dan tidak berlebih-lebihan? Ya, kurma atau air putih membuat perut kita tetap 'rileks' dan pelan-pelan bekerja mencerna kembali. Makan beratnya bisa menyusul nanti.
Jika mau menu bermacam-macam tentu saja diperbolehkan. Tetap harus diingat: kita tidak boleh boros hanya untuk urusan konsumsi. Jangan sampai pengeluaran di bulan puasa membengkak parah karena pos yang satu itu. Setuju?
4. Berdoa Saat Buka Puasa
Setelah membaca basmalah dan membatalkan puasa dengan makan kurma/minum air, dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut:
عن ابن عمر رضي الله عنهما : …اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ ذَهَبَ الضَّمَاءُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْاَ جْرُ اِنْشَاءَ اللَّه.
Artinya:
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW apabila berbuka puasa beliau berdo’a: "Ya Allah, karena Engkau saya berpuasa, kepada Engkau saya beriman , dan dengan rizqi yang telah Engkau berikan saya berbuka, lapar dan dahaga telah hilang, urat-urat tenggorokan telah basah kembali dan pahala telah Engkau tetapkan, berdasarkan kehendak-Mu". (HR. Bukhari dan Muslim)
Ingat, salah satu saat mustajabnya doa adalah saat seseorang yang berpuasa itu berbuka. Gembira berbuka puasa jangan sampai membuat kita lalai berdoa. Sayang banget.
5. Memberi Makan untuk Orang yang Berbuka Puasa
Seringkali saya melihat pembagian takjil di jalan-jalan, baik oleh perorangan atau lembaga. Sebuah kebiasaan baik yang terus menerus menular setiap kali Ramadan tiba. Sebelumnya, masjid-masjid dan musalla telah terlebih dahulu melayani para jemaah yang singgah dengan berbagai menu ringan untuk buka puasa. Sungguh sebuah amalan sunnah yang disukai oleh Rasulullah.
Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهُ اَجْرُ صَائِمٍ وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ اَجْرِ الصَّا ئِمِ شَيْئٌ
Artinya:
"Barang siapa yang memberi berbuka orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala, sebanyak orang yang puasa dan tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun."
(HR. Tirmidzi)
6. Memperbanyak Baca Alquran
Pada bulan lain di luar Ramadan, membaca Alquran seharusnya jadi kebiasaan. Tak lain karena padanya ada petunjuk keselamatan bagi umat Islam. Apalagi di bulan Ramadan yang dijuluki sebagai Syahrul Quran alias bulannya Alquran. Selain menentramkan jiwa, membaca Alquran pada bulan Ramadan pasti berbuah pahala berlipat ganda.
Belum terlambat memulai jika sebelum Ramadan kemarin, kita kurang akrab dengan Alquran. Inilah momentum emas itu. Dekati Alquran, jadikan ia teman baik sepanjang Ramadan dan saat di luar Ramadan nanti.
"Orang yang membaca Alquran dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala."
7. Memperbanyak Sedekah
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam setiap perkataan dan perbuatannya, termasuk dalam urusan sedekah. Apalagi saat masuk Ramadan, beliau adalah orang yang paling dermawan.
Berdasarkan hadis dari Ibn Abbas RA yang berbunyi:
"Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi saat Ramadan, ketika dijumpai Jibril (as), yang mengunjungi beliau setiap malam di bulan Ramadan, dan mengajarkan beliau Alquran, maka sungguh Rasulullah Saw lebih dermawan dalam berbuat baik daripada angin yang berembus."
(HR. Bukhari)
Nah, amalan-amalan sunnah di atas sebenarnya cukup mudah dilakukan, bukan? Tingkat kesulitannya saya kira masih di bawah anjuran untuk memperbanyak salat malam, salat tarawih, dan i'tikaf di masjid.
Memang harus memaksa diri agar terbiasa. Semua itu sebenarnya untuk kebaikan kita sendiri agar predikat takwa benar-benar layak kita sandang. Alangkah meruginya kita jika perginya Ramadan tak meninggalkan jejak perbaikan untuk menghadapi hari-hari penuh tantangan di masa depan.
Semoga amalan-amalan Ramadan di atas menjadi pemicu kita untuk rajin beramal salih dan istiqamah. Aamiin.
Salam,
Tatiek Purwanti
Sumber gambar: pexels
#bpnchallenge2019
#bpnramadhanchallenge
#BPNetwork
#bpnblogpostchallenge
#bpn30dayblogpost
#bpn30dayblogpostchallenge
#Day19
0 comments