Bahagia Hati Menyambut Idulfitri


Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

Tak terasa satu bulan berpuasa
Menahan lapar dahaga
Nafsu juga amarah
Hari ini semua gembira bersama
Mendengar takbir berkumandang
Di sekitar kita

(Lirik lagu "Idul Fitri" by Sabyan) 

Perasaan saya sedang bercampur-aduk sekarang. Di satu sisi hati ada kesedihan karena Ramadan telah pergi. Di sisi yang lain ada suka cita karena salah satu hari raya umat Islam akan segera saya jumpai.

Baiklah, waktu tidak mungkin berhenti. Insya Allah, hari Rabu esok (05/06/2019)nyang bertepatan dengan 1 Syawal 1440 Hijriyah, umat Islam di Indonesia akan melaksanakan salat Ied. Sebuah salat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di hari kemenangan atas ujian selama sebulan. Insya Allah, hari raya Idulfitri kali ini dilaksanakan serentak, tidak ada perbedaan penetapan 1 Syawal antara pemerintah dan ormas-ormas Islam. Alhamdulillah.

Ada beberapa hal yang saya lakukan bersama keluarga dalam menyambut datangnya hari raya Idulfitri, yaitu:

1. Memberi Hantaran Makanan

Ini adalah tradisi turun-temurun yang berlaku di wilayah kami. Setiap akhir Ramadan, kami terbiasa memasak makanan lalu ditempatkan pada kotak kardus. Selanjutnya kotak-kotak itu dihantarkan ke seluruh tetangga dekat. Kadang ada juga yang diletakkan di musalla dan nantinya dibagi rata untuk jemaah salat yang hadir. 

Itu adalah wujud rasa syukur telah berhasil melewati ujian selama Ramadan. Tidak wajib, tentu saja. Semangat berbagi dan berbuat baik pada tetangga sungguh terterapkan di sini.

2. Membersihkan Rumah

Ini adalah aturan tak tertulis setiap kali hari raya Idulfitri tiba. Tidak hanya menyapu lantai dan mengepel, tapi juga merapikan segala benda yang selama ini kurang tertata. Dilanjutkan dengan mengecat tembok rumah yang mulai kusam. Tak lupa, hidangan lebaran juga mulai ditata rapi di atas meja. 

Pesan yang ingin disampaikan adalah kami siap menyambut para tamu yang hendak bersilaturahmi dengan kondisi rumah yang bersih dan rapi. Rumah tertata, silaturahmi pun lancar jaya. 

3. Membayar Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh tiap-tiap muslim, mulai dari bayi baru lahir sampai mereka yang lanjut usia. Saya sekeluarga terbiasa membayar zakat fitrah berupa beras di musalla dekat rumah yang menjadi basecamp penerimaan zakat fitrah. 

Biasanya kami membayar zakat fitrahnya begitu takbir berkumandang. Sangat dekat waktunya dengan Idulfitri. Asal tidak boleh telat membayarnya agar tunai segala kewajiban. Memasuki hari raya idulfitri pun bisa tenang dan riang. 

4. Mempersiapkan Mudik

Sebagai keluarga yang punya agenda mudik setiap kali lebaran, saya dan suami menyiapkan segala sesuatunya agar agenda mudik kami lancar tanpa hambatan. 


Suami saya mengecek kondisi mobil yang akan membawa kami mudik ke Solo, Jawa Tengah. Saya dibantu putri sulung saya mempersiapkan pakaian dan perbekalan untuk di jalan. Berharap kami dilindungi oleh Allah SWT sepanjang perjalanan yang kami niatkan untuk bersilaturahmi itu. Aamiin. 

Alhamdulillah, bersamaan dengan menulis postingan ini, saya ucapkan "Selamat Hari Raya Idulfitri. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin"

Terima kasih untuk Blogger Perempuan Network yang telah membuka kesempatan untuk menuangkan segala ide di kepala menjadi rangkaian postingan bertema Ramadan yang tak terlupakan. 



Salam, 
Tatiek Purwanti



#bpnchallenge2019 
#bpnramadhanchallenge 
#BPNetwork 
#bpnblogpostchallenge 
#bpn30dayblogpost 
#bpn30dayblogpostchallenge
#Day30

You Might Also Like

0 comments