Beragam Aktivitas Kebaikan di Bulan Ramadan


(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). 

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. 

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
(QS. Al Baqarah: 185)


Saat Ramadan tiba dan kita melaksanakan ibadah puasa, biasanya ada salah satu aktivitas tambahan yang menyertainya. Itu tak lain adalah membaca Alquran. Mereka yang terbiasa membaca Al-Quran setiap hari akan menambah jumlah juz yang mereka baca. Yang sering bolong-bolong baca Alquran, biasanya akan mulai mengaji lagi. Betul? Tak lain karena Ramadan itu aromanya adalah 'Alquran banget'.

Betapa mengkhatamkan Alquran pada bulan Ramadan itu terasa lebih mudah daripada bulan-bulan lain. Seperti ada dorongan dari dalam diri untuk bisa menyelesaikan. Juga dorongan dari lingkungan sekitar, misalnya jemaah masjid yang berlomba mengkhatamkan Alquran lalu mensyiarkan keberhasilannya itu pada teman-teman.


Aktivitas lain yang hanya ditemukan saat Ramadan adalah salat tarawih. Sebenarnya salat tarawih ini adalah salat qiyamullail atau salat malam pada bulan-bulan lain. Saat Ramadan, pelaksanaannya (mayoritas) dimajukan. Tak lain karena melaksanakan salat tarawih secara beramai-ramai itu membawa kesejukan tersendiri.

Perempuan sebenarnya boleh salat tarawih di rumah. Saya pun sesekali di rumah jika si adek tidur menjelang isya'. Tidak mungkin dong memaksanya bangun hanya untuk ikut saya. It's okay. Tapi harus saya akui, beda rasanya jika salat tarawih sendirian. 

Sementara itu, aktivitas memasak kaum emak menjadi bergeser waktunya. Saya memasak di sore hari. Kadang untuk menu berbuka saja, kadang sekaligus untuk sahur. Ya, aktivitas memasak di bulan Ramadan pun bernilai kebaikan karena kita memudahkan orang yang berpuasa untuk berbuka dengan makanan yang kita olah sepenuh cinta. 

Nah, selain aktivitas di atas, ada pula aktivitas di dunia maya yang bisa bernilai kebaikan saat Ramadan tiba. Terutama saat saya mendapatkan haid sehingga tidak puasa, tidak salat, dan tidak mengaji/menyentuh mushaf. Saya tetap bisa menggantinya dengan aktivitas online yang juga bermanfaat. 

Pertama, mendengarkan Alquran via aplikasi di ponsel. Suara Syaikh Misteri Rasyid yang merdu itu begitu menyejukkan kalbu. Kedekatan dengan Alquran tetap terjaga. Pun itu menjadi saat yang tepat untuk juga mempelajari arti dari Alquran. 

Kedua, menyimak kajian keislaman pada berbagai channel Youtube. Apalagi di musalla saya tidak menyelenggarakan kultum (kuliah tujuh menit) setelah selesai tarawih. Hanya masjid-masjid besar yang menjadwalkan adanya ceramah seusai tarawih dan salat subuh. 


So, berbagai ceramah keislaman yang bermanfaat itu tetap bisa saya lihat dan dengar via ponsel yang saya genggam.

Ketiga, berdonasi secara online. Berinfaq dan bersedekah semakin mudah saja sekarang. Berbagai aplikasi belanja dan dompet digital membuka kesempatan bagi kita untuk beramal dengan mudah: cukup klik-klik. Potong saldo dan beres! Infaq kita pun segera tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan. 

Keempat, membaca artikel keislaman dan nasihat-nasihat bagus via browser. Ya, Ramadan bukan berarti tidak menyentuh ponsel sama sekali. Banyak info bermanfaat yang bisa saya serap saat saya jeda tidak berpuasa. Wawasan bertambah, pikiran pun lebih cerah. Ingat, waspada info hoax!

Kelima, bersilaturahmi via jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan instagram. Idealnya, silaturahmi itu harus bertatap muka. Tapi jika berhalangan, kita bisa memanfaatkan tiga jejaring sosial seperti di atas untuk menyapa saudara dan teman saat Ramadan. Saling menyemangati agar rajin beribadah itu perlu. Yang tidak perlu adalah debat kusir saat ada perbedaan pendapat. 


Nah, itu dia beragam aktivitas kebaikan saya saat Ramadan, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Berharap semuanya bernilai ibadah dalam pandangan Allah Swt. Aamiin. 


Salam, 
Tatiek Purwanti

#bpnchallenge2019 
#bpnramadhanchallenge 
#BPNetwork 
#bpnblogpostchallenge 
#bpn30dayblogpost 
#bpn30dayblogpostchallenge
#Day26

Sumber gambar: instagram

You Might Also Like

0 comments