Doa dan Harapan Selepas Ramadan


Saat saya menulis postingan ini, di luar rumah sedang marak suara anak-anak. Mereka sedang bersiap-siap mengikuti takbiran keliling. Ya, takbiran keliling adalah salah satu tradisi sambut lebaran yang rutin dilaksanakan oleh remaja karang taruna di sini. Oh, Ramadanku sudah benar-benar berlalu. Hiks... 

Ada sebuah getaran di dalam dada saat takbiran berkumandang dengan megah. Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Laa ilaha illallahu Allahu Akbar... Allahu Akbar wa lillahilhamdu... Kami memuji kebesaran-Mu yaa Allah. Atas kasih sayang dan izin-Mu lah kami bisa berpuasa tanpa kendala yang berarti. Kami bisa menikmati jamuan Ramadan dengan penuh kesyukuran. 

Tapi ada sedih yang merayapi hati karena itu berarti Ramadan telah pergi. Begitu cepatnya waktu berlalu dan kita tentu saja tidak bisa menahan jam dinding untuk berhenti berdetak. Ingin rasanya Ramadan itu berlangsung sepanjang tahun. Sebuah mimpi yang tidak mungkin terjadi tapi selalu begitu saat Ramadan berlalu. 

Ada doa dan harapan selepas bulan mulia itu pergi meninggalkan kita semua. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Memperoleh Gelar Takwa

Allah memerintahkan orang-orang beriman berpuasa agar menjadi insan yang bertakwa. Gelar takwa akan benar-benar bisa diraih jika kita melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh. Tak hanya menahan lapar dahaga, tapi juga tidak melakukan hal-hal yang mendatangkan dosa. 

Sungguh, saya berharap agar gelar takwa itu pantas untuk saya. 

2. Istiqamah dalam Ibadah

Bulan Ramadan, bulan pembinaan
Jangan dilupakan, ditinggalkan
Yang dijalankan adalah latihan untuk hidup dalam keseharian

Itu adalah cuplikan sebuah nasyid lawas tentang Ramadan yang menjadi favorit saya di masa lalu. Ya, hakikatnya Ramadan adalah bulan untuk berlatih yang berguna untuk kehidupan selama 11 bulan ke depan. 

Saya sungguh berharap agar bisa istiqamah atau rutin melakukan kebaikan yang sudah saya lakukan selama Ramadan. Istiqamah memang sulit, tapi semoga saya bisa berusaha keras melaksanakannya. Dengan izin Allah. 

3. Memperbaiki Jalinan Silaturahmi

Ada beberapa orang teman yang luput saya temui selama Ramadan kali ini. Saya hanya bisa bersua lewat WhatsApp saja. Rasanya ada yang kurang. Walaupun silaturahmi kekinian katanya cukup via dunia maya, tapi saya tidak sepenuhnya setuju. Kopdar itu perlu! 

Harapan saya yaitu bisa bertemu lagi dengan teman-teman saya itu. Saling bertatap muka dan bertukar cerita. Oh, indahnya. 

4. Berharap Menjadi Tamu Allah

Setiap kali membaca atau menyaksikan kisah-kisah perjalanan haji dan umrah, hati saya bergetar hebat. Betapa inginnya saya dan suami pergi ke Baitullah segera. Ingin rasanya menjadi tamu Allah secepat mungkin.

Ramadan kali ini, doa agar bersegera menuju ke tanah suci begitu kerap saya lantunkan. Semoga Allah SWT mudahkan jalan rezeki kami dan beri kesehatan serta umur panjang agar mimpi itu menjadi kenyataan. Aamiin. 

5. Kemudahan Si Sulung Menjadi Santriwati

Putri sulung saya, Afra, lulus dari SD tahun ini. Dia sudah kami daftarkan ke sebuah pesantren tahfiz, sudah daftar ulang juga. Tinggal menunggu saat masuknya dia ke pesantren barunya pada tanggal 3 Juli 2019 nanti. 

Saya belum bisa membayangkan berpisah dengannya dalam jangka waktu yang lama. Ya, selama 3 tahun ke depan dia akan menuntut ilmu dan harus jauh dari kami. Sedih tapi harus tega. Seraya kami lantunkan doa agar dia diberi kemudahan dalam memahami ilmu, menerapkannya dalam keseharian, dan bisa melewati masa akil baligh-nya di sebuah tempat baik. 

Sebenarnya banyak sekali doa dan harapan saya selepas Ramadan ini. Layaknya manusia biasa yang punya banyak keinginan, lah. Tapi saya sadar bahwa doa dan harapan pun harus diiringi dengan usaha yang penuh kesungguhan. 


Ramadan telah mengajarkan kami tentang bersungguh-sungguh dalam beribadah dan berusaha. We will miss you, Ramadan :'(


Salam, 
Tatiek Purwanti


#bpnchallenge2019 
#bpnramadhanchallenge 
#BPNetwork 
#bpnblogpostchallenge 
#bpn30dayblogpost 
#bpn30dayblogpostchallenge
#Day29

You Might Also Like

10 comments

  1. Aamiin Allahumma Aamiin, aku pun ingin menjadi Tamu Allah bun. Kangen pisan rasanya, terutama Haji. Semoga Allah mudahkan kita untuk bisa segera mendaftar ke baitullah ya bun. Aamiin semoga Allah mudahkan urusan dan rezeki kita.

    ReplyDelete
  2. Seringnya masih tergoda untuk nggak Istiqomah duh malu akuuu, alasan kejar deadline kerjaan lah, sibuk halbil lah dsb. Harus dilecut lagi

    ReplyDelete
  3. Barakallah untuk Afra semoga tercapai cita-cita.
    Dan semoga kita semua...diepertemukan dengan Ramadhan yang akan datang

    ReplyDelete
  4. Masya Allah barokallah

    Semoga dimudahkan segalanya ya mbak Afra.

    ReplyDelete
  5. Semoga selepas Ramadhan, ibadahnya masih tetep khusyuk ya mba... amin

    ReplyDelete
  6. Semoga Afra menjadi putri yang sholehah ya mbak... Dan semoga kita tetap istiqomah menjalankan apa yang menjadi perintahNya dan menjauhi laranganNya, Amin:)

    ReplyDelete
  7. Ramadan tahun ini terasa cepat sekali berlalu. Rasanya belum maksimal ibadah, eh udah mau Syawal aja. Semoga kita masih dipertemukan dengan Ramadan selanjutnya. Aamiin

    ReplyDelete
  8. Masyaallah semoga doanya terkabul ya mbak. BTW, mbak Afra dimana sih mbak mondoknya? Penaaran deh bisikin donk

    ReplyDelete
  9. Untung libur telah tiba fokus dan kembali fokus pada kebiasanaan untuk Istiqomah lagi

    ReplyDelete
  10. Turut mengaminkan sgala doa mbak, termasuk ke Baitullah. Wah si kecil sudah lulus SD dan jadi santri. Aku gak tau apa aku akan rela jika besok Luigi pengen mondok hiks. Tapi bagaimanapun, tugas orangtua mendampingi bukan mengatur. Semoga kita semua konsisten berbuat baik meski Ramadhan telah pergi.

    ReplyDelete