Kue-kue Lebaran yang Disuka Keluarga
- June 04, 2019
- By Tatiek Purwanti
- 0 Comments
Menyajikan hidangan istimewa saat lebaran sudah merupakan tradisi umat muslim di Indonesia, turun-temurun. Baik hidangan berupa sajian untuk makan berat maupun cemilan berupa kue-kue yang menggiurkan. Begitu pula di keluarga kami. Selalu tersaji beraneka kue lebaran yang biasanya jadi favorit kami sekeluarga.
Kue-kue lebaran tersebut ada yang kami beli di toko, memesan pada tetangga, ataupun saya bikin -berkolaborasi dengan ibunda. Sejak saya kecil, ibu memang selalu menyempatkan membuat kue-kue kering untuk menyambut lebaran. Sejak zaman beliau belum memiliki mixer sampai sekarang si mixer-nya sudah tua, tangan terampil ibu masih saja cekatan mencetak kue-kue kering itu.
Saya belum semahir beliau, sih. Tepatnya, praktik saya masih kurang. Kadang ada rasa enggan mengeluarkan oven, hehe. Padahal kue kering dan oven adalah dua sejoli. Bisa sih membuat kue kering dengan memanggang nya di teflon seperti resep-resep praktis yang beredar di laman facebok itu. Tapi pasti itu akan memakan waktu yang lama karena biasanya harus memakai api kecil.
Nah, biasanya saya membuat kue-kue kering itu di akhir bulan Syaban, jelang masuk Ramadan. Tujuannya agar saya bisa leluasa mencicipi, hehe. Bukan itu yang utama, sih. Tepatnya agar agenda Ramadan saya tidak terganggu dengan kerempongan membuat kue kering. Toh, kue-kue kering itu akan bertahan selama beberapa bulan, kok. Apalagi jika disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Inilah beberapa kue kering favorit keluarga kami yang pernah saya buat sendiri:
1. Semprit
Kue kering ini adalah yang kali pertama dibuat oleh ibu saya. Waktu itu beliau belum mempunyai mixer, jadi beliau memakai pengocok manual untuk mengembangkan telur. Bahan dasar semprit alami keluarga kami adalah tepung garut, bukan tepung terigu.
Source: tastemade(dot)com |
Nama kue semprit konon diambil dari cara mencetaknya yaitu menggunakan spuit. Nah, spuit ini sulit diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Sehingga terucaplah kata "semprit" yang lebih mudah dilafalkan. Hehe, ada-ada saja, ya.
Bentuk semprit ada yang menyerupai huruf "S" dan ada pula yang berbentuk bunga sehingga sering disebut semprit mawar. Rasanya gurih karena ditambahkan santan pada bahan pembuatnya.
2. Kastengel
Kalau yang satu ini sih kue favorit saya. Saya tahan tidak mencicipi kue lain, tapi kalau tidak mencicipi kastengel saat lebaran, rasanya ada yang kurang lengkap. Saya penyuka keju, sih. Jika tidak membuat sendiri, saya harus merogoh kocek agak dalam karena harga kastengel tergolong mahal dibanding kue-kue kering lain.
Ya, kue kering yang konon berasal dari Belanda ini memang "ngeju" banget. Menurut sejarah, kastengel berasal dari kata "kaas" yang berarti keju dan "stengels" yang berarti batangan. Pas banget dengan penampakannya yang berupa batangan sebesar jari dengan taburan keju di atasnya. Yummy...
3. Nastar
Tidak ada nastar, tidak ada lebaran. Hehe... Kalau itu sih kata kerabat saya yang nastar mania. Kenyataannya, kue kering berbentuk bulat berisi selai nanas itu memang identik dengan hari raya Idulfitri.
Bahan pembuat nastar hampir sama dengan kastengel, kadang ditambah dengan keju juga. Nastar kreasi baru pun ada juga yang berisi keju, bukan selai nanas. Lebih praktis karena kalau berisi selai nanas biasanya harus membuat selai sendiri. Ada juga sih selai nanas dijual di pasaran tapi biasanya kurang kental.
4. Kue Kacang
Kue kacang ini berbahan baku kacang tanah yang disangrai lalu kulit arinya dihilangkan. Tujuannya agar warna kue lebih menarik, tidak gelap. Lalu, kacang tanah sangrai itu diblender kering.
Kue ini tidak memakai telur sehingga hasil akhirnya padat, tidak mengembang. Bahan lainnya adalah tepung terigu, telur, gula halus, dan minyak goreng. Dulu saya sempat heran: kok minyak goreng? Ternyata fungsi minyak goreng adalah untuk melekatkan adonan agar mudah dibentuk.
Kue kacang biasanya dicetak dalam beraneka bentuk seperti bulan sabit, hati, atau bunga. Ada pulasan kuning telur di atas adonan yang telah dicetak.
5. Kukis Cokelat
Kue kering ini terinspirasi dari chocolate chip cookies yang sudah terkenal itu. Adonan berwarna cokelatnya berasal dari cokelat bubuk yang pekat. Ada taburan cokelat chips, kadang ditambah juga dengan taburan kacang tanah sangrai yang ditumbuk kasar.
Proses pembuatannya unik dan menyenangkan. Anak saya sering ikut nimbrung untuk membentuk bulatan-bulatan lalu diletakkan di atas loyang. Nanti saat dioven, bulatan itu akan melebar atau memipih. Jadi mirip deh dengan chocolate chip cookies yang diproduksi pabrik itu.
Hmm, kue-kue keringnya begitu menggoda. Tetap harus waspada dengan manis dan gurihnya mereka. Jangan sampai deh karena makan kue-kue kering terlalu banyak, badan jadi lebar. Setuju?
Lalu, apa kue kering favorit teman-teman?
Salam,
Tatiek Purwanti
#bpnchallenge2019
#bpnramadhanchallenge
#BPNetwork
#bpnblogpostchallenge
#bpn30dayblogpost
#bpn30dayblogpostchallenge
#Day27
0 comments