Blog, Rumah Kedua yang Membuat Bahagia


"Nulis di blog? Kayaknya udah gak zaman, deh. Lagian, emang bisa ya dapet penghasilan dari blog? Kan susah, tuh! Mendingan jadi youtuber!" ucap seseorang kepada saya sekitar dua tahun yang lalu.

Apa jawaban saya? 

Saya hanya tersenyum saja saat itu, tidak berusaha membantahnya. Wah, gak asertif, nih. Harusnya dijawab, dong. Kan gak bener, tuh!

Hehe, sabar, yak! Begini, ada dua alasan yang mendasari saya lebih memilih untuk diam saat itu. Pertama, saya mengenal beliau sebagai orang yang suka mendominasi pembicaraan. Ibaratnya, saya baru berbicara satu kalimat, beliaunya akan menyahut dengan puluhan kalimat, penuh percaya diri dan semangat. :'( 

Kedua, saat itu saya adalah blogger ogah-ogahan, hehe. Saya memang mengenal blog sejak tahun 2010. Tapi saya menulis postingan sekadarnya dan semau gue. Pun saya tidak mengenal komunitas blogger manapun. Jika beliau berargumen seperti di atas, mungkin karena melihat 'penampakan' saya, sih. Blogger masak gitu?

Saya Mulai Berbenah

Saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan di pertengahan tahun 2014. Menjalani program kehamilan kedua adalah salah satu alasan saya. Ya, ya. Memang setiap perempuan tidak sama dalam hal ini. Ada yang tetap bekerja di luar dan bisa hamil berkali-kali. Tapi hal itu rupanya tidak berlaku untuk saya. 


Sambil menunggu saat itu tiba, saya merasa harus tetap bergerak walaupun keseharian saya lebih banyak di rumah. Mulai dari menjadi kader posyandu, mengikuti seminar ini-itu, dan aktif di komunitas One Day One Juz (ODOJ). Nah, di komunitas ODOJ inilah  dua buku antologi saya lahir di tahun 2015, alhamdulillah.

Saya sesekali menulis di kompasiana dan di blog yang lebih sering dihuni sarang laba-laba itu. Masih santai... Sampai akhirnya, saya menyadari bahwa ada yang kurang pas dengan dunia kepenulisan yang saya jalani. Lha wong mengaku sebagai penulis dan blogger kok tidak masuk di komunitas keduanya?

pixabay

Pada pertengahan tahun 2017, saya mulai mencari-cari komunitas kepenulisan dan komunitas blogger secara online. Itu yang paling memungkinkan bagi saya karena saat itu si kecil -alhamdulillah akhirnya...- baru berusia setahun. Saya tidak mungkin banyak keluar rumah, apalagi sedang LDR-an dengan suami pula.

1. Ngeblog karena Bahagia

Sejak ada si kecil, dunia saya semakin penuh warna. Saya sekeluarga tentu saja berbahagia karena si adek sudah lama dinanti hadirnya. Rasa bahagia itu akhirnya mendorong saya untuk lebih serius menjalani passion menulis dan ngeblog. Menurut saya, hati yang diliputi suasana senang dan optimis itu memudahkan saya dalam mencurahkan isi pikiran ke dalam tulisan.

Akhirnya saya merasa bahwa blog itu ibarat rumah kedua bagi saya. Rumah yang membuat saya bahagia dan nyaman, seperti halnya rumah saya di dunia nyata.

2. Ngeblog untuk Menjaga Kewarasan

Sebenarnya waktu saya tidak banyak untuk memegang gawai karena masih punya batita. Capek itu pasti lah ya. Kangen dengan suami kadang juga membuat saya agak bete, hiks... Jika ditambah dengan menyaksikan hiruk pikuknya jejaring sosial yang mendebatkan hal A sampai Z, semakin mumetlah saya, hehe...

Ternyata, menulis di blog menjadi salah satu cara saya untuk tetap adem. Saya menjadi terpancing untuk menulis lebih panjang dan detil, serius tapi santai. Biasanya, ngeblog juga membutuhkan waktu lebih panjang dibandingkan menulis di jejaring sosial seperti facebook. Minimal harus ada gambarnya dan harus mengatur printilan ini-itu. Justru dari situlah saya belajar tentang sebuah kesabaran.


Canva

Memang, saya harus bisa menyiasati waktu-waktu senggang untuk bisa menulis. Biasanya sih saat si kecil tidur, saat si kecil diajak Eyang Utinya, saat si kakak selesai belajarnya, dan saat suami berada di rumah. Setiap berhasil memposting satu tulisan, hati saya langsung dipenuhi kelegaan. Alhamdulillah...

3. Ngeblog untuk Menambah Wawasan dan Teman

Setelah bergabung dengan beberapa komunitas blogger, banyak wawasan baru yang saya dapatkan. Baik melalui postingan blog mereka yang berisi beraneka info hasil olahan mereka sendiri, maupun melalui percakapan di antara kami. 

Saya mendapatkan teman-teman baru yang tidak pelit ilmu. Kami saling memberikan semangat untuk konsisten menulis postingan baru, saling blogwalking, dan beberapa di antara kami akhirnya bisa kopdaran pada blogger gathering.


Menghadiri blogger gathering pastinya menambah wawasan juga karena biasanya ada talkshow yang dihadirkan. Tema yang diangkat akan dikupas habis. Selepas  acara, ada tugas menulis sebagai bukti kepahaman tentang wawasan yang baru saja didapatkan, sekaligus sebagai pertanggungjawaban. 

Memperoleh wawasan, lalu membagikan. Seimbang.

4. Ngeblog untuk Membuktikan

Sudah sering kita baca tentang hasil yang umumnya tidak mengkhianati usaha, bukan? Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Selain tiga hal di atas, keseriusan ngeblog sangat bisa menghasilkan pundi-pundi uang.

Siapa bilang gak bisa? :D

Saya yang baru setahun ini 'agak serius' saja sudah merasakannya, baik via menang lomba, content placement, atau fee setelah blogger gathering. Apalagi para blogger senior yang postingannya sudah kece-kece itu. Mungkin hampir setiap hari ada transferan ke rekening mereka kali, yak :)

Nah, seseorang yang saya sebutkan di awal tulisan ini mungkin sekarang akan manggut-manggut. Penghasilan para blogger bukan hanya dari AdSense, Nyonya! Dan saya rasa, para blogger itu umumnya tidak menjadikan uang sebagai tujuan utama. Biasanya jadi alasan ngeblog yang kedua atau ketiga, dan seterusnya. Setuju gak, nih?

Mengapa begitu?

Iya, dong. Seperti yang saya sebutkan di atas, ngeblog itu butuh kesabaran dan konsistensi. Bakat menulis dan banyak ide saja tidak cukup, tapi harus action berkali-kali secara rutin. Blogger yang orientasi utamanya hanya uang bisa tepar karena tidak bisa menikmati indahnya proses menulis  yang merupakan makanan sehari-hari para blogger. Yekan?

5. Ngeblog untuk Menebar Manfaat

Di zaman digital ini, rasanya hampir semua orang memegang ponsel di tangan. Informasi, berita, dan opini begitu cepat menyebar dalam hitungan detik. Dunia terus berlari, kita harus meng-upgrade diri dan sebaiknya kita pun ikut mewarnai. Blog pastinya menjadi salah satu rujukan generasi milenial.

Saya sendiri berharap agar tulisan-tulisan di blog ini bisa 'mengubah dunia' dengan cara sederhana ala opini saya. Ada ajakan untuk rajin membaca di blog ini, ada ajakan untuk menulis agar jejak buah pikiran kita abadi, dan ada ajakan untuk berpikir tentang hikmah yang terjadi di dalam keseharian. Pastinya ada sisi-sisi having fun juga yang saya ceritakan sebagai salah satu cara menikmati indahnya dunia.



Nah, itulah alasan-alasan saya berbahagia di rumah kedua saya ini. I love blogging, do you feel the same? ^^

Salam blogger bahagia,





#BPN30DayChallenge2018
#BloggerPerempuan
#Day1
#KenapaMenulisBlog


You Might Also Like

12 comments

  1. Ngeblog untuk seorang ibu memang penting banget ya. Terasa sekali perbedaannya, lebih waras dan bisa produktif meski di rumah aja. Semoga terus semangat ya Mba ngeblognya. Salam kenal! (:

    ReplyDelete
  2. I love blogging too...
    Lebih kurangnya sama..
    Hanya yang poin pertama, ngeblog agar bahagia bagi saya.
    Memang selama ini enggak bahagia?
    Hahah bukan. .Yang jelas dengan ngeblog kebahagiaan saya makin lengkaaap saja.
    Ulasan yang menarik tentang alasan blogging Mbak Tatiek.. .Suka!

    ReplyDelete
  3. Aku juga suka blogging. Blogku adalah rumah mayaku, tempat aku pulang dan bebas berekspresi di sana. Apalagi kalau blognya sudah menghasilkan uang, ya. Wah, bakal makin cinta saya hahaha ...

    ReplyDelete
  4. Slm kenal mb, wah saya baru mulai pgin serius ngeblognya. Smoga blm terlambat.

    ReplyDelete
  5. Wah keren mbak, saya baru belajar nih ngeblog. Alhamdulillah senang bisa banyak belajar dari para senior yang keren-keren. Sukses terus ya mbak.

    ReplyDelete
  6. Bener bun sama alasannya ama saya. Kalau saya karena berlatar belakang pendidikan luar biasa dan punya pengalaman mengajar terus sekarang cuma diem aja di rumah. Rasanya ada yang kurang. Terus aku pun berpikir ilmuku mau aku apa kan? Masa cuma dipake buat mendidik anak sendiri sih sedangkan di luar sana betapa banyak orangtua yang perlu ditolong. Akhirnya aku menulis di blog. Tapi nggak nyangka juga ternyata nulis di blog malah banyak yang baca. Akhirnya semakin semangat u/ berbaginya

    ReplyDelete
  7. Setuju banget poin ngeblog itu berproses. Butuh waktu da effort untuk bisa tetap eksis, sekaligus berpenghasilan. Karena blogging is not only about money. Passion dan kepuasan diri sendiri lebih penting. Eh itu saya ding hehehe

    ReplyDelete
  8. Ngeblog memang sangat mengasyikkan. Banyak yg bisa didapatkan. Adapun materi, itu adalah bonus dari ngeblog asyik yg dilakoni.

    ReplyDelete
  9. Lempengin aja, Mbak. Yang penting havefun,transferan ngikut aja di belakang

    ReplyDelete
  10. Yes i do. Awalnya cuma iseng,tapi semakin kesini, semakin banyak teman blogger, jd terpacu utk bisa membenahi blog lebih baik lagi. Semangat terus mbakkk

    ReplyDelete
  11. Ya, Saya juga ngeblog buat berbagi dan menyalurkan hobi, Kalo akhirnya menghasilkan ya bonus sich😍

    ReplyDelete
  12. Yesa... I feel the same.. hehe.. semoga sukses Challenge nya sampai hari ke30 ya mbak. Amiin

    ReplyDelete