Rumah Keduaku itu Bernama Qonitatku


Bergabung menjadi anggota komunitas blogger tentu saja membuat saya banyak mendapatkan info tentang dunia per-blogging-an. Salah satunya adalah tentang nama domain berbayar yang sebelumnya hanya saya baca sekilas saja via berbagai website di internet. Dulu saya sering men-skip info tentang itu. Toh, memakai domain gratisan pun tetap bisa ngeblog, kok.

Saat itu saya ngeblog di www.tatiekpurwanti.wordpress.com. Pada bulan Oktober 2017,  saya mengikuti challenge One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia. Banyak blogger senior yang sudah memakai Top Level Domain (TLD), mayoritas memakai .com. Saya mulai penasaran dan berpikir: wah, ternyata memakai domain berbayar itu terlihat lebih profesional, ya.

Di akhir challenge, saya terpilih menjadi salah satu di antara tiga pemenang ODOP. Alhamdulillah. Dua pemenang lain domainnya sudah ber-TLD dan termasuk blogger yang aktif. Pikir saya, hmm... harus segera beralih ke TLD, nih. Seorang teman blogger memberi semangat bahwa dengan ber-TLD, kita bisa lebih aktif ngeblog. Pastinya karena sudah membayar, sayang dong jika blognya tetap saja melompong.

Bismillah... Deal!

Mulai Memilih Nama Domain

Saya mulai mencari informasi terkait cara membeli domain. Selain berkonsultasi dengan suami, saya juga merujuk info dari blog sugeng.id. Menurut Mas Sugeng, provider yang dianjurkannya adalah Rumahweb.com. Ternyata beberapa orang teman juga membeli domain di sana. Oke, deh. Fix!

Saya pun mengunjungi website provider tersebut dan mulai memilih nama domain yang tersedia. Awalnya, saya ingin memakai nama qonitat dengan ekstensi .com. Ternyata nama domain itu not available alias sudah ada yang menggunakan.



Atas usulan suami saya, ditambahkanlah -ku di belakang qonitat sehingga menjadi qonitatku. Ekstensi yang saya pilih tetap .com. Nah, inilah behind the scene-nya:

1. Nama Bersejarah

Qonitat adalah sebuah kata dalam bahasa Arab dan terdapat pula di dalam Alquran. Artinya adalah wanita yang taat pada Allah dan Rasul-Nya. 



Saya menyukai kata itu sejak masih gadis. Bahkan saat awal berhijab, saya menggunakannya sebagai nama hijrah dengan ditambah kata Zahra: Qonitat Zahra. ❤️
Lagipula, pada kata qonitat terdapat potongan nama saya yaitu 'tat'. Pas, bukan? ^^


Tagline blog saya 

Saat si sulung lahir, saya dan suami sepakat menyelipkan kata itu, walaupun tidak persis. Tepatnya, nama anak saya itu adalah Hamasah Afra Qonita Syazwina. Nama adalah doa. Salah satu harapan kami, tentu saja agar dia kelak menjadi wanita yang taat. Aamiin.

See, begitu sukanya saya pada kata qonitat tersebut. Maka menjadikannya nama domain akan semakin melekatkan kecintaan itu.

2. Pendek dan Mudah Diingat

Kata qonitat tergolong pendek. Sesuai dengan anjuran untuk nama domain yang sebaiknya terdiri dari satu kata atau cukup pendek saja. Walaupun berasal dari Bahasa Arab, saya kira mudah saja sih mengingatnya.



Tentu saja tidak dilarang memakai kata yang panjang, misalnya: nama sendiri secara lengkap. Ini sering dipakai juga, kok. Tapi saya tidak cenderung ke situ, sih.

3. Bukan Nama Trademark Tertentu

Alhamdulillah, belum ada sih brand atau produk muslimah yang memakai merk qonitat. Malah adanya memakai nama Afra yaitu Afrakids, hehe. Hasil pencarian saya, qonitat hanya dipakai oleh sebuah nama toko online di facebook. It's okay.



Yups, sebaiknya nama domain itu bukan bagian dari merk brand besar. Misalnya: rabbaniku.com. Padahal Rabbani sudah terkenal sebagai salah satu e-commerce busana muslim di Indonesia. Takutnya, bisa menimbulkan permasalahan hak cipta di kemudian hari.

Menurut saya, nama domain yang brandable itu penting terutama untuk website bisnis. Tapi ya jangan mengambil nama brand lain, walaupun untuk personal blog.

4. Bukan Nama Domain Bekas

Alhamdulillah, qonitatku juga tidak termasuk domain bekas yaitu domain yang sudah pernah terdaftar atas nama orang lain tapi sudah expired. Domain seperti itu bisa sih kita beli lagi tapi kita harus berani menangani resikonya.



Nah, domain bekas itu biasanya adalah bekas web spam, web pornografi, web virus, atau web berisi konten buruk yang lainnya. Banyak juga domain bekas itu sudah dibanned oleh mesin pencari Google atau Google AdSense. Rugi dong, ya karena blog kita jadi tidak terindeks oleh Google.



Cara mengecek apakah domain yang akan kita pakai adalah domain bekas atau bukan adalah melalui www.whois.domaintools.com. Ketik saja nama domain di laman awal website tersebut. Jika hasil pencarian di kolom domain status adalah deleted and available again, artinya domainnya sudah pernah dipakai orang.

5. Ekstensi .com, Mantap!

Saya memilih ekstensi .com karena itu adalah yang paling populer di internet. Selain itu, ekstensi .net dan .id juga dianjurkan sebagai ekstensi untuk blog pribadi. 



Harga tiga ekstensi di atas memang lebih mahal sih dibandingkan ekstensi lain seperti .xyz, .online, .store, atau .shop. Yang penting mah bagi saya mah aman, yak ^^


List harga domain di Rumahweb

Nah, akhirnya pada tanggal 17 November 2017, lahirlah qonitatku.com. Sempat ada sedikit kendala akibat kekudetan saya, sih. Boleh baca kisahnya pada postingan Akhirnya Saya Pindah ke Rumah Baru

Rumah kedua saya ini baru saja berulang tahun yang pertama. Met milad, yak ^^ Masih banyak yang perlu dibenahi, insya Allah sambil jalan. Eh, sambil terus menulis, ding. 😅 

Semoga kata qonitat memacu saya untuk selalu menjadi blogger yang taat terhadap rambu-rambu kepenulisan dan pada aturan kebaikan. Aamiin.

Nah, kalau teman-teman lebih suka memakai nama sendiri sebagai domain atau memilih memakai nickname seperti saya? Monggo berbagi kisah. 🙂

Salam,





#BPN30DaysBlogChallenge
#BloggerPerempuan

#Day3

#MemilihNamaBlog

You Might Also Like

13 comments

  1. Hai mbak, wah ternyata kita ketemu lagi di tantangan 30 day yang kurang lebih samalah dengan ODOP hehe...

    Awal bulan ini juga usia blog dengan TLD ku baru genap setahun, nggak terasa ya mbak? 😄

    ReplyDelete
  2. Ehm... udah setahun lebih dikit y, Mb
    Emang ada banyak pertimbangan dalam memilih nama domain, sama seperti milih nama pena hehe

    ReplyDelete
  3. Keren.... Milih nama domain emang susah susah gampang ya mbak... Sukses terus buat mbak Tatik

    ReplyDelete
  4. Saya baru tahu ada cara buat ngecek nama yang petnah dipake. Ilmu baru ini. Makasih ya mba ...

    ReplyDelete
  5. Waah...Barakallah yaa Qonitatku.com semoga terus bisa menginspirasi

    ReplyDelete
  6. Hwaaaa kegalauan ini sedang melandaku nih mba, bingung mau ganti TLD. Semoga disegerakan tahun depan bismillah

    ReplyDelete
  7. Selamat ulang tahun qonitatku.com
    Semoga bisa memberi manfaat lwt tulisan

    ReplyDelete
  8. Jadi kepikiran bikin domain,, mudah2an th depan udah punya domain 😀
    Baru tau ada nm domain bekas ad aplikasi deteksi domain bekas lg,, thanks mb infonya bermanfaat sekali
    Dan smoga qonitatku semakin sukses dan menginspirasi banyak orang 😇 Aamiin.

    ReplyDelete
  9. Wah referensi bagus buat aku yang bingung mau beli domain dimana...

    ReplyDelete
  10. Domainku juga mengambil namaku, haeriahsyam. Sebenarnya, pengen nulis nama lengkap tapi kepanjangan. Ya udah, disingkat aja.

    ReplyDelete
  11. Widihh mba tatiekkk.... tulisan ini berasa nyindir aku banget, mau TLD belum jadi² hihiii.

    Sama mbakk, aku dlu pernah pakai jasa Rumah Web juga utk beli domain landing page bisnis onlneku. Pelayanannya ok & sigap klo ada masalah.

    Insya Allah klo TLD aku mau pakai nama asliku aja. Bismillah dimudahkan segera TLD blogku 😅

    ReplyDelete
  12. Punya saya juga masih blog gratisan....Kepingin juga bisa beli domain kayak yang lain tapi belum kesampean. Katanya kalo pingin dapetin job dari ngeblog lebih dilirik yang punya domain berbayar. Yah, mudah-mudahan besok-besok bisa beli domain juga....

    ReplyDelete
  13. Penuh dengan sejarah ya namanya, daei nama hijrah, jadi nama anak, terus sekarang jadi nama blog.

    ReplyDelete