Rambut adalah mahkota wanita. Maka setiap gangguan yang menyebabkan berkurangnya keindahan mahkota itu harus segera diatasi. Untuk saya, masalah terbesarnya adalah ber ketombe. Duh, serpihan sel kulit kepala mati yang menumpuk itu memang bikin gerah. Rasa percaya diri pun menjadi rendah. Selain membuat saya senantiasa menggaruk rambut, serpihan itu sungguh tidak sedap dipandang mata.
Penyebab ketombe paling umum adalah karena adanya mikroba yang terjadi secara alami di kulit kepala, dinamakan Malassezia Globosa. Menurut penelitian, mikroba ini hanya menyebabkan ketombe pada sebagian orang, sih. Kira-kira, 50% penyebab ketombe adalah karena mikroba ini.
Berikut ini cara bekerja si mikroba Malassezia Globosa itu:
- Malassezia globosa mengkonsumsi minyak kulit kepala alami yang dinamakan sebum. Sebum inilah yang berfungsi untuk membuat kulit kepala kita tetap lembab.
- Pasca penguraian sebum, akan dihasilkan 'limbah' yang disebut asam oleat. Bagi mereka yang kulit kepalanya sensitif terhadap asam oleat ini akan bereaksi dengan timbulnya iritasi.
- Iritasi ini berwujud kulit kepala yang meradang, memerah, lalu terasa gatal. Sel-sel kulit kepala pun menunjukkan 'gelagat tak biasa' dengan meluruhkan diri lebih cepat. Terjadilah ketombe.
Masalah ketombe saya itu terjadi pada masa muda saya. Alhamdulillah, itu telah teratasi karena saya rutin mencuci rambut memakai shampo anti ketombe. Keramas atau mencuci rambut secara rutin memang cara paling praktis untuk membasmi ketombe. Kulit kepala jadi bersih sehingga pertumbuhan tak normal mikroba atau jamur yang menjadi penyebab ketombe pun bisa diatasi secara berangsur-angsur.
So, cara pertama yaitu saya selalu memakai shampo khusus anti dandruff. Merk apa saja cocok asal yang anti ketombe. Jika memakai selain shampo jenis itu, alamat deh si ketombe bakal datang lagi. Biasanya, shampo anti ketombe memiliki kandungan zinc pyrithione, zat aktif yang telah disetujui oleh Food and Drug Association (FDA) untuk melawan ketombe secara efektif. Selain itu, ada kandungan selenium sulfida yang punya fungsi hampir sama untuk kesehatan kulit kepala.
Cara kedua adalah dengan menjemur rambut dan kulit kepala selama beberapa menit, lebih bagus di pagi hari sekitar jam 9-10. Selain bagus untuk kulit tubuh, sinar matahari yang berfungsi menstimulasi produksi vitamin E ini juga bisa menjaga kesehatan kulit kepala, lho. Tapi ingat, cukup beberapa menit saja sampai kulit kepala terasa hangat. Tentunya kita tidak ingin terpapar radiasi Ultraviolet, bukan?
Cara ketiga adalah dengan menjaga pola makan. Kita sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B, zinc dan minyak esensial. Ketiga jenis bahan itu dapat membantu menyehatkan sel kulit kepala, membuat rambut lebih sehat sehingga terhindar dari masalah rambut seperti ketombe. Contoh makanan yang mengandung tiga bahan tersebut adalah brokoli, bayam, daging sapi, udang, dan kacang panggang.
Cara keempat adalah dengan mengoleskan minyak alami secara rutin pada kulit kepala. Tujuannya untuk menutrisi kulit kepala sehingga sel kulit kepala tetap lembab. Ingat, kondisi kulit kepala yang kering bisa memperparah timbulnya ketombe. Contoh minyak yang bisa kita gunakan yaitu minyak zaitun, minyak kemiri, minyak rosemary, dan minyak kelapa.
Cara kelima adalah dengan berolahraga secara teratur. Sebagaimana kita ketahui, peredaran darah akan menjadi lancar karena efek olahraga. Kandungan oksigen pada kulit kepala pun terjaga dengan baik sehingga kelembabannya terjaga. Saya sih lebih memilih jogging selama 30 menit. Tidak jauh-jauh, cukup di sekitar perkampungan saja.
Cara keenam adalah dengan sedapat mungkin menghindari stress. Badan dan pikiran yang terlalu lelah ternyata berefek juga pada kesehatan kulit kepala. Solusinya, relaksasi badan dan pikiran menjadi agenda wajib setiap hari. Kita sendiri yang paling tahu cara yang paling nyaman. Saya sih biasanya memilih menonton film, membaca bacaan ringan, atau... tidur ;)
Cara ketujuh ini harus ditempuh jika keenam cara di atas tidak mempan juga untuk mengatasi ketombe. Itu berarti ketombenya sudah akut. Silakan berkonsultasi pada ahli dermatologi, ya. Nanti akan ada saran untuk mengikuti terapi khusus ketombe. Segala sesuatu yang diserahkan pada ahlinya biasanya akan berhasil, insya Allah.
Nah, sembari berjuang mengatasi ketombe yang bikin risih itu, kita bisa menyiasati dengan memakai pakaian berwarna terang saat keluar rumah. Bisa dibayangkan seperti apa jadinya baju berwarna gelap kita jika ketombe berguguran. Hiii...
Bukan iklan, saya hanya ingin berucap, "Ketombe, siapa takut?"
Yekan?
Salam,
Tatiek Purwanti
#bpnchallenge2019
#bpnramadhanchallenge
#BPNetwork
#bpnblogpostchallenge
#bpn30dayblogpost
#bpn30dayblogpostchallenge
#Day7
Sumber gambar: pixabay
0 comments