Fenomena Sinkhole, Ngeri tapi Nyata



Coba bayangkan saat kita sedang enak-enak bersantai, tiba-tiba tanah yang kita pijak anjlok. Buuum! Tidak hanya anjlok di bawah pijakan kaki kita saja tapi ia membentuk lubang sangat besar dan dalam. Nauzubillah... Tidak ada peringatan dini dari BMKG. Pun tak terdeteksi ramalan cuaca, apalagi ramalan paranormal yang sering tampil di layar kaca.

Peristiwa mengerikan itu pernah terjadi di Guatemala City pada tahun 2010. Tiba-tiba saja sebagian tanah di tengah kota anjlok, berbentuk bundar dan sangat dalam. Diameternya 20 meter dengan kedalaman 100 meter. Padahal di atas tanah itu ada 3 buah gedung dan sebuah rumah. Amblas, deh.

Sumber: bombastic(dot)com

Sinkhole, Apa Itu?

Fenomena tersebut bernama Sinkhole. Ada juga yang menyebutnya dengan swallow hole. Ini adalah sebuah peristiwa penurunan tanah atau pembentukan lubang di tanah yang disebabkan oleh hilangnya lapisan permukaan tanah.

Ukuran sinkhole bervariasi, antara 1 sampai 600 meter. Bentuknya biasanya berupa lubang yang mirip mangkuk, tapi ada juga yang berupa patahan. Sinkhole terbentuk pelan-pelan, namun ada juga yang terjadi saat itu juga.

Sinkhole bisa terjadi saat terbentuk rongga atau gua di bawah tanah. Tentu saja rongga ini tidak tampak dari atas, tak terlihat oleh kita. Rongga ini bisa terbentuk jika bebatuan yang berada di bawah permukaan tanah berupa Batu gamping, batu dolomit, batuan karbonat, dan jenis bebatuan lain yang secara alami bisa terhanyut oleh sirkulasi air tanah.

Bebatuan yang terkikis tadi menyebabkan rongga bawah tanah semakin mendekat dengan permukaan tanah. Tekanan dari atas permukaan tanah akan mempercepat terjadinya sinkhole. Seperti gedung-gedung yang memberatkan permukaan tanah di Guatemala City tadi. Lalu... buuum!

Sinkhole terjadi karena kejadian alami pengikisan batuan tanah, juga terjadi karena faktor kecerobohan manusia. Misalnya, pembangunan infrastruktur di kota-kota besar yang tidak memerhatikan penggunaan lahan yang tidak mendukung resapan air.

Air tanah yang dipompa secara berlebihan akan membuat struktur tanah berubah: cadangan tanah menyusut sehingga terbentuk rongga tanah. Perubahan musim dan aliran air tanah yang cukup deras akan membuat rongga tanah semakin membesar.

Mengantisipasi Gejala Sinkhole

1. Sebelum terjadi sinkhole, biasanya terjadi perubahan sistem hidrologi tanah.

2. Adanya retakan tanah. Pohon-pohon menjadi miring ke arah pusat sinkhole.

3. Sebaiknya tidak mendirikan bangunan di atas area berbatu gamping. Ya, Karena Sinkhole biasa terjadi pada daerah dengan batuan dasar gamping.

4. Pengeboran atau pembuatan rongga tanah untuk keperluan infrastruktur seharusnya memerhatikan pola geologi, hidrologi, dan perubahan musim.

Sinkhole Pernah Terjadi di Indonesia

Sebelumnya, rakyat Indonesia hanya menjadi penonton saat sinkhole terjadi di Guatemala City, Solikamsk dan Berezniki (Rusia), Laut Mati, dan Heavenly Pit (Cina). Eh, ternyata sinkhole terjadi juga pada tanggal 7 September 2018 yang lalu.

Sumber: Antara

Lubang sedalam di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Sukabumi, Jawa Barat, itu memang tidak sebesar dan sedalam sinkhole pada 5 tempat di atas. Tapi itu cukup membuat geger dan diperbincangkan masyarakat luas.

Peristiwa serupa terjadi lagi di Jalan Raya Gubeng di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 18 Desember 2018. Terbentuk lubang sebesar ukuran kolam renang olimpiade di tengah kota. Lubang itu terbentuk setelah sebuah alat berat (crane) anjlok ke bawah tanah. Buuum! Crane itu digunakan untuk membuat areal parkir bawah tanah sebuah rumah sakit swasta.

Bukan tidak mungkin sinkhole akan terjadi lagi di Indonesia. Bukan berharap, tapi kita patut waspada. Sinkhole yang dikarenakan faktor alam sungguh tidak bisa kita hindari. Tapi kita masih bisa berusaha untuk tidak merusak tanah dan waspada terhadap tanda-tandanya.

Semoga Allah SWT lindungi negeri kita tercinta Indonesia. Aamiin.




Salam,
Tatiek Purwanti




*Dari berbagai sumber

You Might Also Like

0 comments