Anak-anak berusia di bawah tiga tahun (batita) atau lima tahun (balita) biasanya mengalami perubahan suasana hati. Istilahnya adalah moody. Setelah mereka tertawa gembira, tiba-tiba saja berubah sedih, takut, atau marah dengan sebab yang tidak jelas.
Wah, si kecil Akmal kadang memang seperti itu. Kakaknya waktu kecil juga demikian. Nah, menurut banyak pakar psikologi, moody yang terjadi pada batita/balita adalah hal yang wajar. Biasanya moody itu berhubungan dengan apa yang dipikirkan dan diharapkan oleh si kecil.
Moody adalah gangguan perilaku, bukan gangguan emosi. Ada kalanya saat bersamaan, si kecil bisa mengalami kondisi emosi dominan yang berbeda; senang dan marah. Jika mood-nya bagus, si kecil akan mudah diajak bekerja sama dan penurut. Tapi jika mood-nya sedang jelek, hmm... bisa marah-marah dan bete seharian, deh.
Moody pada batita/balita terjadi karena si kecil belum terampil mengendalikan emosi dominan. Mereka juga belum pandai mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan/apa yang mereka pikirkan. Padahal, emosi itu bersifat kompleks.
Cara Tepat Menyikapi Moody
1. Cari tahu sebab mood si kecil turun. Biasanya moody terjadi karena hal yang sama/pola yang sama dan berulang-ulang.
2. Jadilah orang tua yang bijak. Cobalah menjadi pendengar yang baik. Biarkan si kecil bercerita panjang lebar tanpa menyelanya. Pun berikan empati padanya. Jelaskan tentang larangan yang berlaku untuknya disertai alasan dan konsekuensi bila melanggarnya.
3. Kenali dengan baik seperti apa tipe anak kita dan karakternya. Hargailah si kecil sebagai individu seutuhnya, yang punya hak yang sama.
Cara Berbicara yang Baik dengan Anak
1. Pakailah bahasa yang sederhana, jangan berkata yang terlalu panjang.
2. Ucapkan perkataan secara jelas, agar si kecil tidak salah tafsir.
3. Libatkan anak dalam berkomunikasi. Setelah kita berbicara, berikan giliran pada si kecil untuk memberikan feedback.
4. Sambil bicara, sentuhlah si kecil dengan lembut. Lakukan pembicaraan dari dekat, jangan sampai berteriak-teriak dari jauh.
5. Beri teladan dengan menjaga intonasi suara. Bedakan nada saat meminta tolong, sedih, atau bercanda agar anak paham.
Cara Menenangkan Emosi Anak
1. Coba alihkan perhatian anak pada sesuatu yang biasanya menarik hatinya.
2. Sesekali biarkan anak mengumbar emosinya. Biasanya tidak akan bertahan lama, kok. Tapi tetap awasi agar si kecil tidak sampai menyakiti dirinya sendiri.
3. Ajak si kecil berpindah tempat. Misalnya, ajak dia keluar rumah untuk menghirup udara segar dan merasakan suasana yang berbeda.
4. Coba tawari si kecil makanan yang disukainya. Bisa saja 'kan dia marah karena rasa lapar. Jangan lupa tetap perhatikan kandungan gizi makanan tersebut, bukan sekadar snack.
5. Ajak si kecil beristirahat. Bisa juga si kecil marah karena lelah. Coba bujuk dia untuk merebahkan diri sambil kita mendongeng untuknya. Kalau Akmal sih, biasanya setelah itu jatuh tertidur. Zzz...
6. Peluklah si kecil dengan hangat sambil mengelus punggung dan membelai kepalanya. Perlakuan 'manis' itu biasanya akan membuat si kecil lebih rileks.
7. Berusahalah agar tidak terpancing menjadi kesal. Kendalikan diri sejenak; ambil napas dalam-dalam, baca basmalah, rileks. Setelah tenang, hadapi si kecil dengan perasaan yang positif.
So, don't worry be happy untuk emak-emak yang anaknya sering moody, ya. Tetap semangat dan rasakan bahwa moody-nya seorang anak adalah lahan bagi emak dan bapaknya untuk bersabar secara aktif.
Salam,
Tatiek Purwanti
Sumber:
Disarikan dari tulisan parenting Rahmawati, SH
0 comments