Dua Kerat Puisi Tentang Jumat

PhotoGrid_1507315818063

Setelah empat hari One Day One Post saya berbicara tentang seputar non fiksi, kini saatnya memanjakan diri. Ya, apalagi jika bukan dengan puisi. Berikut adalah dua puisi saya yang bertema tentang hari Jumat.

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Jumat Kita

Senandung lamat-lamat Jumat
Mengisi segenap ruang sepi hati
Sejak Subuh ia menyapa tanpa gaduh

Padaku terhidang setiap Jumat menjelang
Secangkir rindu yang pekat
Setangkup syukur yang nikmat
Seiiris tafakur yang lezat

Betapa Jumat adalah sebentuk cerita
berpadunya dua potongan rasa kita
Pahatannya menjelma sempurna
Di ujung pekan pemantik harapan

Pada Jumat kunaikkan doa-doa
Seumpama layang-layang mengangkasa
Lalu kugelar estafet istighfar
Sungguh khilaf dan dosa begitu menghampar
Kita mengemis dan mengais-ngais
limpahan kasih sayang-Nya semata
Berkah yang kian merekah
semoga melingkupi seisi rumah

Kanda, lima hari sudah kurajut mimpi-mimpi
tanpa bisikan rayuanmu di sisi
Hanya sapa yang selalu kita titipkan
lewat jalinan udara yang selalu setia
Maka dengarlah gelombang jantungku
bergemuruh menunggu hadirmu

Tetes-tetes embun basah kuyupi
dedaunan menghijau dalam hati
Saat seulas senyum hangatmu tampak jelas
Miliaran beban rinduku seketika tertebas

Gurat lelah wajahmu berkisah
tentang perjuangan berpeluh berdarah
Entah berapa ratus ribu depa jaraknya
Kau tempuh ‘tuk wujudkan cinta utuh

Jumat ini pasti dilalui dan dimiliki
seluruh insan di atas perut bumi
Tapi terasa hanya milik kita, Kanda
Ya, kitalah yang menggenggamnya
Selamanya

Malang, 5 Oktober 2017

PhotoGrid_1507265339540

Panggilan untuk Tuan



Alangkah harum nan mewangi
kepulan panas gelas-gelas berkopi
Berpadu kudapan penyeka kelaparan
Mereka manjakan bincang-bincang kalian
Nikmat surga dunia mungkin rasanya
Tapi segera akhiri, Tuan
Ada syahdu yang memanggilmu

Betapa jernihnya sungai-sungai
membelah kampung, memecah gundah
Ratusan ikan berpesta pora
Tanpa sadar mereka sungguh diincar
Lalu hening suasana menjelma pesta
Tuan-tuan telah dapatkan impian
Seakan kalian jawara tak tertaklukkan
Tapi bergegaslah beranjak, Tuan
Ada syahdu yang memanggilmu

Sungguh padat dan mengikat
Tugas-tugas yang harus digegas
Kebanggan di hadapan atasan
Menyajikan segenap kepiawaian
Peluh semestinya menganak sungai
Namun tak setetes pun ia berderai
Tinggalkan ruang dinginmu, Tuan
Ada syahdu yang memanggilmu

Tuan, segera bergabunglah dengan
mereka yang berwajah menawan
Air wudhu telah menawarkan segar
Mereka merangkai langkah-langkah lebar

Ikuti saja panggilan itu, Tuan
Sebentuk nikmat penghambaan
Dan hanya tergelar sekali sepekan
Jagalah, jangan sampai terlewatkan

Malang, 5 Oktober 2017

PhotoGrid_1507316146396

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

#ODOPOKT5

Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia

You Might Also Like

0 comments